UNAIR NEWS – Penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Penyakit ini terjadi akibat adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner masih menjadi peringkat pertama penyebab kematian di dunia. Jumlah kematian akibat masalah ini setiap tahun sebanyak 18,6 juta secara global. Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 24,2 juta kematian pada 2030.
Menanggapi fenomena ini mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) menggagas metode pencegahan penyakit kardiovaskular melalui aplikasi solutif berbasis self health management yang diberi nama Cardio Apps. Ketiga mahasiswa tersebut ialah Alhabsy Chusumadinata (FKM), Miftachul Jannah (FTMM), dan Maissy Ar Maghfiroh (FKM).
Aplikasi ini memiliki beberapa fitur yang dapat membantu pengguna seperti pengecekan kondisi kesehatan kardiovaskular, rekomendasi makanan dan minuman sehat berdasarkan kondisi kesehatan pengguna, rekomendasi aktivitas yang dilakukan, dan kesempatan berkonsultasi langsung dengan ahlinya.
Gagasan ini mereka sampaikan pada lomba National Essay Competition (NEC) yang diadakan oleh Universitas Negeri Semarang. Acara yang diadakan pada 28 hingga 30 Oktober 2022 tersebut dihadiri oleh berbagai institusi perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Tim dari UNAIR berhasil menyabet juara 1 dalam kompetisi ini.
Alhabsy sebagai perwakilan tim menceritakan bahwa perjuangan mereka hingga menjadi juara bukanlah proses yang mudah. “Lomba dimulai dengan pengumpulan karya secara online. Setelah diseleksi terpilih sepuluh tim terbaik yang lolos ke tahap final dan presentasi di Semarang langsung,” terangnya.
Tidak ada tips dan trik khusus bagi tim dari UNAIR untuk memenangkan perlombaan ini. Hanya saja sebagai mahasiswa, mereka merasa perlu untuk peduli terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. “Kalau membuat karya itu harus sesuai dengan keadaan masyarakat saat ini. Harus peduli terhadap segala masalah yang kita temui di masyarakat,” kata Alhabsy.
Kedepannya aplikasi ini akan terus dikembangkan sehingga nantinya aplikasi ini dapat digunakan oleh masyarakat luas. “Nantinya kami (Tim, Red) akan berkolaborasi dengan dosen FKM UNAIR dan dokter praktisi rumah sakit UNAIR untuk mengembangkan aplikasi melalui pendanaan proposal pada dua ribu dua puluh tiga,” tutupnya.
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Feri Fenoria