Universitas Airlangga Official Website

Gagas BIMATOL Mahasiswa UNAIR Raih Juara III Esai Tingkat Nasional

Dua Mahasiswa SIKIA UNAIR Raih Juara 3 Esai Tingkat Nasional Pada Ajang yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jember. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Prestasi membanggakan tak henti-hentinya diraih oleh Mahasiswa Universitas Airlangga. Prestasi kali ini diraih oleh Wulan Syarani Asdam dan Dimas Ahmad Nurullah Subhekti, Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, SIKIA UNAIR Banyuwangi. Pada ajang yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jember, mereka berhasil menyabet juara 3 Esai tingkat Nasional dengan mengusung gagasan berupa BIMATOL (Biodiesel Maker Tools).

Saat diwawancarai pihak UNAIR NEWS, Wulan selaku ketua tim menuturkan bahwa banyaknya limbah minyak jelantah di daerah Pantai Ancol Banyuwangi menjadi dasar munculnya ide pembuatan BIMATOL. “Hasil dari wawancara tim kepada pemilik warung menunjukkan bahwa para pemilik warung masih belum mengolah limbah minyak goreng sebelum mereka membuangnya,” jelas Wulan pada Selasa (8/11/2022).

Berangkat dari permasalahan tersebut, muncullah gagasan berupa BIMATOL: Biodiesel Maker Tools sebagai Solusi Penanganan Limbah Minyak Jelantah di Pantai Ancol Plengsengan Banyuwangi.

BIMATOL merupakan alat berkapasitas 30 liter yang dapat mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel. BIMATOL dilengkapi dengan alat penyaring residu padat, autoklaf, tanki destilasi, tangki penyimpanan dan stasiun bahan bakar.

Pembuatan biodiesel dari minyak jelantah, sambung Wulan harus melalui proses pengolahan esterifikasi dan transesterifikasi. “Pada tahap esterifikasi, limbah minyak akan dipanaskan pada suhu 60᠐C dan dicampur menggunakan larutan metanol dan H2SO4 lalu diendapkan,” ujarnya.

Sementara itu, pada tahap transesterifikasi minyak akan dipanaskan dan dicampur dengan metanol dan NaOH. Kemudian minyak diendapkan dan akan menghasilkan lapisan biodiesel dan gel gliserol. Nantinya, imbuh Wulan, hasil akhir dari pengolahan minyak jelantah berjumlah 80% dari banyaknya kapasitas penampungan awal atau sekitar 16 liter.   

Wulan menuturkan bahwa dalam mengimplementasikan BIMATOL, perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak. “BIMATOL memerlukan strategi dan dukungan dari berbagai stakeholder dan mitra terkait yang berasal dari pemerintah, masyarakat dan mitra ahli,” tuturnya.

Adanya gagasan BIMATOL ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan menjadi bahan bakar alternatif bagi nelayan serta menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat.

Penulis: Indah Afsari

Editor: Nuri Hermawan