UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) tidak henti-hentinya mencetak prestasi membanggakan bagi almamater tercinta. Kali ini giliran Tim “Gas Wes” yang terdiri dari dua mahasiswa Sistem Informasi UNAIR, yaitu Ridhwan Fadly Saputra dan Memoreza Sabana. Keduanya menggagas Fixer, sebuah aplikasi layanan perbaikan elektronik yang untuk memperpanjang umur barang elektronik yang rusak.
Tim “Gas Wes” berhasil meraih juara ketiga dalam Lomba Business Plan “Febipreneur” yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada Kamis (7/11/2024). Mengusung tema “Sustainable Innovation To Realize The Future of Entrepreneur”, ajang itu menantang para peserta untuk menciptakan ide bisnis inovatif dan berkelanjutan.
Ketertarikan pada Dunia Bisnis Digital
Ridhwan, sebagai perwakilan tim, menjelaskan motivasi mereka mengikuti lomba tersebut. “Kami tertarik pada dunia bisnis digital dan melihat peluang besar di bidang tersebut. Latar belakang kami sebagai mahasiswa Sistem Informasi juga memberikan kami bekal untuk merancang solusi berbasis teknologi,” ujar Ridhwan.

Menurutnya, keikutsertaan dalam lomba itu menjadi peluang untuk menerapkan ilmu di bidang teknologi informasi dalam bentuk ide bisnis yang bisa berdampak luas. Untuk mengikuti kompetisi tersebut, tim “Gas Wes” harus melalui beberapa tahap. Mulai dari seleksi melalui Business Model Canvas (BMC) hingga tahap final berupa pitching di Yogyakarta.
“Prosesnya cukup menantang, terutama karena kami harus menyiapkan pitch deck dan prototype dalam waktu yang singkat. Selain itu, kami juga perlu mempersiapkan segala kebutuhan teknis dan logistik untuk berangkat ke Yogyakarta,” ujar Ridhwan menceritakan perjuangan timnya.
Inovasi Fixer: Solusi Masalah E-Waste
Dalam lomba itu, tim “Gas Wes” memperkenalkan sebuah ide inovatif bernama Fixer. Fixer adalah aplikasi yang menawarkan layanan perbaikan elektronik yang bertujuan untuk memperpanjang umur barang elektronik yang rusak. Menurut Ridhwan, ide itu lahir dari kepedulian mereka terhadap peningkatan sampah elektronik atau e-waste, yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
“Kami melihat bahwa limbah elektronik terus meningkat seiring kemajuan teknologi. Sampah elektronik mengandung bahan berbahaya yang merusak lingkungan, sehingga perlu solusi yang bertanggung jawab. Dengan Fixer, kami ingin memperpanjang umur barang elektronik dan mengurangi e-waste,” jelasnya.
Pengalaman Berharga
Selain keberhasilan meraih juara ketiga, kompetisi itu juga memberikan pengalaman berharga bagi tim. Mereka berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa dari berbagai universitas yang memiliki ide bisnis unik dan inspiratif. “Bertemu dengan peserta dari berbagai perguruan tinggi memberikan perspektif baru dan wawasan yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan,” tambah Ridhwan.
Dengan prestasi tersebut, tim “Gas Wes” berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi. Selain itu, juga untuk mengembangkan ide bisnis yang berdampak positif bagi masyarakat. “Semoga ide Fixer bisa menjadi awal dari banyak inovasi lain yang bermanfaat,” pungkas Ridhwan.
Penulis: Adinda Aulia Pratiwi
Editor: Yulia Rohmawati