UNAIR NEWS – Ksatria Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengharumkan almamater dengan prestasi membanggakan. Kabar kali ini dibawakan oleh dua mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), yaitu Nataya Khuria Insani dan Muh. Archy. Keduanya berhasil sabet Bronze Medal dalam ajang National Education Competition 2023 pada Sabtu (11/11/2023). Kompetisi itu berlangsung di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Dilansir dari wawancara, Nataya mengungkapkan bahwa ia dan tim menggagaskan ide bisnis agen travel wisata yang bertajuk Adhigana Historical Travel yang menyediakan layanan pariwisata berbasis sejarah. Lokasi yang dipilih adalah Candi Dermo, Candi Sumur, dan Candi Pari yang terletak di Kabupaten Sidoarjo. Pemilihan tiga objek wisata tersebut dikarenakan masing-masing candi dengan kearifan sejarah.
Lebih lanjut, bisnis itu juga menawarkan tiga jenis pariwisata. Pertama, wisata edukasi yang menyajikan wawasan wisata tentang sejarah candi-candi. Kedua, wisata budaya yang menyajikan model wisata berupa pertunjukan budaya lokal yaitu Tari Banjar Kemuning
yang merupakan tarian khas kabupaten Sidoarjo. Ketiga, wisata religi yang memfasilitasi wisatawan khususnya yang beragama Hindu untuk sembahyang di candi-candi tersebut. Tak hanya itu, para wisatawan juga diajak mengunjungi pusat oleh-oleh khas Sidoarjo.
Dalam hal ini, Adhigana Historical Travel menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder terkait, seperti pemerintah kabupaten Sidoarjo untuk penyediaan akomodasi menggunakan bus Sidoarjo city tour. Selain itu, bisnis ini juga bekerja sama dengan UMKM tekstil untuk pembuatan kaos bagi para wisatawan guna meningkatkan perekonomian desa.
Nataya mengungkapkan bahwa tujuan bisnis itu untuk mengangkat pesona wisata sejarah di kota delta terlebih bisnis ini belum pernah ada digagas sebelumnya. Berkat gagasan kreatifnya, Nataya dan tim berhasil sabet Bronze Medal dalam ajang business plan competition tingkat nasional.
“Harapan saya, Nataya selaku ketua tim, ingin sekali rancangan bisnis pariwisata atau historio preneurship ini bisa terealisasi secara nyata jadi tidak hanya sekedar rencana bisnis semata. Sehingga, kami sebagai mahasiswa ilmu sejarah bisa mempraktekkan secara langsung ilmu kewirausahaan di bidang kesejarahan yang kami dapatkan saat berada di bangku kuliah,” pungkas Nataya di akhir sesi wawancara
Penulis: Aidatul Fitriyah
Editor: Khefti Al Mawalia