Universitas Airlangga Official Website

Gagas Inovasi untuk Atasi Banjir, Mahasiswa FIB Raih Juara 1 dalam LKTI Nasional

Ivone dan Iqbal raih juara 1 LKTI nasional (Foto: Dok. Narasumber)
Ivone dan Iqbal raih juara 1 LKTI nasional (Foto: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWS – Ksatria Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mencetak prestasi membanggakan. Pasalnya, Ivone Pinastika dan Iqbal Rohim Al-Farisi yang merupakan dua mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) berhasil meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional. Keduanya menggagas inovasi berbasis teknologi untuk atasi banjir di Jawa Timur, khususnya Surabaya.

Kompetisi tersebut merupakan rangkaian kegiatan Gebyar Ilmiah Sains 2024 besutan HIMAPIPA Universitas Negeri Surabaya. Gelaran itu terselenggara pada Sabtu (5/10/2024) dengan mengangkat tema “Optimizing the Role of Young Scientists who are Skilled, Critical and Responsive to Challenges in Realizing a Golden Generation in the Era of Society 5.0”.

Ivone dan Iqbal saat menerima penghargaan (Foto: Dok. narasumber)
Ivone dan Iqbal saat menerima penghargaan (Foto: Dok. narasumber)

Pada gelaran tersebut, tim Ivone dan Iqbal mengusung inovasi atasi masalah banjir bernama FLOOVE. Ivone menjelaskan bahwa FLOOVE, produk inovatif yang mereka usung dengan memanfaatkan teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) untuk mengolah air banjir menjadi air bersih. “MFC merupakan salah satu metode yang dapat menghasilkan energi berupa listrik dan termasuk dalam teknologi penghasil energi terbarukan. Teknologi ini tak hanya efektif mengolah air banjir menjadi air bersih untuk sanitasi. Tetapi juga menghasilkan energi listrik yang bisa digunakan untuk mengoperasikan pompa air ke ultrafiltrasi dan penerangan,” jelas Ivone.

Kepada UNAIR NEWS, Ivone menceritakan bahwa ide yang diusung oleh timnya berangkat dari permasalahan banjir yang sering terjadi di Jawa Timur, khususnya di Surabaya. Ia juga menyoroti data laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Surabaya yang menunjukkan bahwa beberapa daerah di Surabaya sangat rawan banjir.

“Kami melihat permasalahan banjir di Surabaya ini sebagai isu yang urgent. Terlebih lagi, daerah-daerah yang rawan banjir dapat membuat masyarakat rentan terserang berbagai penyakit karena krisis sanitasi. Oleh karena itu, tim kami menginisiasi FLOOVE, sebuah alat pengonversi air yang menggunakan teknologi MFC dan ultrafiltrasi. Alat ini terintegrasi dengan aplikasi mobile untuk mengelola, memantau, dan memelihara secara real time.”  tutur Ivone.

Ivone menuturkan bahwa ide untuk menciptakan FLOOVE sebenarnya sudah muncul sejak tahun lalu. Awalnya, Ivone bermaksud untuk mengikutsertakan inovasinya dalam sebuah kompetisi lain, namun belum berhasil. Namun, kenyataan tersebut tak menyurutkan semangat Ivone untuk memperbaiki inovasinya.

Lebih lanjut, Ivone mengakui bahwa ia butuh waktu untuk memahami teknologi MFC yang menjadi dasar dari inovasinya. “Butuh waktu untuk memahami teknologi MFC ini, terutama karena latar belakang saya bukan dari Saintek. Saya juga perlu sering berdiskusi dengan teman-teman yang memiliki keahlian lebih tentang teknologi MFC agar saya bisa mengembangkan FLOOVE menjadi lebih baik lagi,” pungkas Ivone.

Melalui partisipasinya dalam kompetisi tersebut, Ivone mengungkapkan bahwa ia memperoleh banyak pelajaran berharga. “Saya menyadari bahwa dengan tekad yang kuat untuk selalu belajar hal-hal baru, kita dapat menembus batasan-batasan yang ada. Kita bisa membuktikan kemampuan kita jika memiliki keteguhan dan tekad untuk terus belajar dari kesalahan,” tegas Ivone.

Penulis: Raissyah Fatika

Editor: Yulia Rohmawati