Universitas Airlangga Official Website

Gandeng Bappenas, UNAIR Perkuat Peran Civitas Academika dalam Implementasi SDGs

Ahmad Safril Mubah SIP MHubInt PhD selaku Koordinator SDGs Center UNAIR saat menjelaskan materi dalam ToT SDGS pada Senin (21/7/2025). (Foto: PKIP UNAIR)
Ahmad Safril Mubah SIP MHubInt PhD selaku Koordinator SDGs Center UNAIR saat menjelaskan materi dalam ToT SDGS pada Senin (21/7/2025). (Foto: PKIP UNAIR)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) melalui Sustainable Development Goals (SDGs) Center UNAIR terus memperkuat kontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Salah satu upayanya diwujudkan melalui kegiatan Training of Trainers (ToT) SDGs yang berlangsung pada Senin (21/7/2025) di Ruang Bayu Kinara, lantai 2 Gedung ACC, Kampus MERR-C UNAIR.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program AIRSCOPES (Airlangga Strategic Capacity for Outreach and Public Engagement), yang bertujuan untuk membekali civitas academica UNAIR dengan pemahaman dan keterampilan teknis untuk mendukung pelaksanaan SDGs, baik di tingkat kampus maupun global. Kali ini, dalam pelaksanaannya menggandeng Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas sebagai narasumber utama.

Rachman Kurniawan selaku Manager Pilar Pembangunan Lingkungan di Sekretariat Nasional SDGs Bappenas saat menjelaskan materi dalam ToT SDGS pada Senin (21/7/2025). (Foto: PKIP UNAIR)
Peran Aktif UNAIR

Koordinator SDGs Center UNAIR, Ahmad Safril Mubah SIP MHubInt PhD menjelaskan, UNAIR saat ini menempati peringkat sembilan dunia dalam THE Impact Rankings 2024. Posisi ini sekaligus menjadikan UNAIR sebagai peringkat pertama secara nasional dan peringkat dua di Asia. 

Untuk mendukung capaian tersebut, SDGs Center UNAIR juga melibatkan mahasiswa dalam berbagai program riset dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa dapat membentuk kelompok masing-masing dan mengusulkan topik seperti sanitasi air, pelatihan UMKM, hingga pemberdayaan nelayan. Topik-topik tersebut dengan dukungan pendanaan serta pendampingan langsung dari SDGs Center UNAIR.

“Kami sedang menyiapkan buku hasil riset dan pengabdian yang akan diluncurkan saat SDGs Festival UNAIR. Harapannya dapat menjadi referensi dan dokumentasi kolaboratif antar pihak. Isinya memuat praktik langsung di lapangan, bisa menjadi contoh untuk yang ingin menjalankan program serupa,” tambahnya.

Regulasi SDGs di Indonesia

Sementara itu, Manager Pilar Pembangunan Lingkungan di Seknas SDGs Bappenas, Rachman Kurniawan mengungkap bahwa pengemembangan SDGs di Indonesia menerapkan prinsip inklusif dan menekankan pendekatan lozalizing SDGs. 

“SDGs adalah agenda bersama, bukan hanya untuk negara berkembang. Negara maju juga wajib berkontribusi, karena kita hidup di planet yang sama. Kita semua punya tanggung jawab yang besar. Kalau cuma sebagian yang bergerak, yang lain akan tertinggal,” imbuhnya.

Rachman juga menyinggung perbedaan SDGs dengan pendahulunya, MDGs (Millennium Development Goals). Jika MDGs hanya menargetkan pengurangan masalah hingga setengah, SDGs justru menargetkan penyelesaian secara penuh atau zero goals.

Melalui prinsip no one left behind, Rachman berharap para civitas academica UNAIR dapat berperan aktif sebagai mitra pemerintah dalam menyusun rencana aksi daerah, indikator lokal, hingga pelaporan yang berbasis data.

Penulis: Fania Tiara Berliana Marsyanda

Editor: Ragil Kukuh Imanto