UNAIR NEWS – Kontrol konsumsi rokok, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) mengumpulkan influencer di Surabaya, Rabu (27/3/2024). Acara perkumpulan itu berlangsung di Ruang Dayak ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa-B, UNAIR.
Acara itu diselenggarakan oleh Research Group Tobacco Control (RGTC) FKM UNAIR bersama Tobacco Control Support Center (TCSC) dengan mengusung tajuk Influencer Gathering: Encouraging Communication for Tobacco Control, Focusing on Electric-Cigarette in Modern Lifestyle. Hadir dalam acara, sejumlah influencer dan kreator konten Kota Surabaya dari berbagai latar belakang bidang berbeda-beda. Forum itu mengulas mulai dari gaya hidup, kecantikan, gizi, kuliner, edukasi, dan lainnya.
“Di era digitalisasi seperti ini, media sosial menjadi salah satu cara efektif untuk mengedukasi masyarakat luas. Khususnya kalangan pemuda terkait bahaya rokok elektrik. Sehingga peran influencer dan kreator konten dalam memberikan edukasi mengenai bahaya rokok elektrik sangatlah penting,” ujar Dr Sri Widati SSos MSi, kerap disapa Dr Wiwit selaku tim RGTC FKM UNAIR.
Ciptakan Kesadaran Publik
Lebih lanjut, Dr Wiwit mengatakan dengan mengumpulkan influencer, harapannya dapat menciptakan kesadaran publik dalam mengoptimalkan gaya hidup yang sehat. Pihaknya juga berharap, nantinya seluruh influencer tersebut dapat berkontribusi melalui konten edukatif yang kreatif dan informatif untuk mengubah persepsi untuk menggunakan produk vape.
“Baik rokok konvensional maupun vapor sama-sama berbahaya bagi kesehatan seseorang. Sebab, kandungan keduanya sama-sama terdiri dari berbagai jenis bahan kimia. Salah satunya nikotin yang menyebabkan adiksi sehingga pengguna akan sulit lepas dari ketergantungan,” terang Ketua TCSC IAKMI Jawa Timur itu.
Upaya yang dapat menjadi rehabilitator untuk berhenti merokok berasal dari internal masing-masing korban. Selain niat, sambung Dr Wiwit, perlu adanya pengurangan dosis penggunaan nikotin. Agar lebih maksimal dalam proses rehabilitasinya, korban perokok harus turut aktif mendatangkan Unit Berhenti Merokok (UBM) yang telah terfasilitasi oleh pemerintah.
Peran Influencer
Selain Dr Wiwit, hadir pula Ade Nugroho ID dari Purworejonya.id yang juga merupakan kreator konten yang bergerak di bidang influencer management. Ia menyampaikan ajakan bagi para influencer dan kreator konten Kota Surabaya untuk mendorong isu-isu kesehatan. Khususnya pengendalian tembakau dalam konten-konten yang disampaikan di media sosial.
“Upaya ini dapat membentuk tren baru yang menunjukkan generasi pemuda yang peduli kesehatan dan mendukung penuh terwujudnya generasi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Upaya lain yang dapat meminimalisir penggunaan rokok adalah menyangkal setiap konten mengenai rokok dengan konten yang lebih bermanfaat. Selain itu, konten yang mendukung harus memuat isi pemberhentian hoaks mengenai popularitas rokok. Hal itu penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat umum akan pentingnya kesehatan baik untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Tujuannya, agar mereka menjauhi bahaya akibat merokok baik rokok konvensional/elektrik.
Penulis: Rosita
Editor: Yulia Rohmawati