UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) tidak berhenti mencetak mahasiswa yang berprestasi namun juga memiliki bakat dan minat terutama dalam bidang menulis. Pada zaman sekarang, menjadi penulis tidak hanya sebagai hobi namun dapat menjadi profesi yang tidak kalah saing dengan profesi lainnya.
Dengan hal ini, Perpustakaan UNAIR menggandeng Perpustakaan UIN Raden Mas Said Surakarta untuk mengadakan sharing session bertajuk “Yuk Bisa Yuk Menjadi Penulis” di Instagram Live pada Rabu (12/4/2023). Kali ini, Triningsih menjadi narasumber sekaligus pustakawan di UIN Raden Mas Said.
Triningsih menceritakan, bahwa ia telah berkecimpung dalam dunia menulis. Ia menekuni dunia menulis sejak tahun 2017 sekaligus bekerja sebagai pustakawan di UIN Raden Mas Said. Ia cenderung menyukai menulis opini.
“Saya merasakan ketertarikan pada dunia menulis mulai dari 2017, berawal dari menulis opini satu sampai dua lembar dan mulai terbiasa, sembari menjadi pustakawan juga,” tutur Triningsih.
Karya Triningsih
Triningsih mulai mencoba hal baru selain menulis opini. Ia mencoba hal baru yakni menulis buku Antologi. Ia berkolaborasi dengan pustakawan muda lainnya dalam pengerjaan buku Antologinya dan berhasil terbit serta beredar luas.
“Saya pernah mendapatkan tawaran dua kali untuk menulis cerpen, dan keduanya telah menjadi buku antologi. Mulai dari sana saya ingin mencoba hal baru selain menulis opini,” tambah Triningsih.
Salah satu sosok inspiratif bagi Triningsih untuk tetap berkarya di dalam dunia menulis yaitu Asma Nadia. Ia mulai terinspirasi dengan Asma Nadia sejak karyanya terbit pada salah satu surat kabar nasional dan penggunaan bahasa Asma Nadia dalam karyanya mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Hobi Membaca Menjadi Kunci Seorang Penulis
Perjalanan Triningsih untuk dapat tembus surat kabar yakni ia memiliki ritual khusus sebelum menulis yakni pre-writing, writing, dan post-writing. Triningsih mengatakan, bahwa sebelum menulis ia harus banyak membaca buku untuk mendapatkan ide yang segar.
Menurutnya, dengan membaca ia memiliki gagasan-gagasan baru dan menganggap bahwa ide itu harus dijemput dan tidak datang tiba-tiba. Jika telah menemukan suatu ide atau topik harus segera ditulis supaya saat menulis tetap mengingat poin-poin penting yang harus disampaikan.
“Dengan ini semoga dapat mendorong para mahasiswa untuk berani untuk menulis, menggali minat mahasiswa dalam bidang menulis dan mencetak mahasiswa-mahasiswa berprestasi di bidang menulis,” ungkap Triningsih saat menutup sesi Live Instagram.
Penulis: Satrio Dwi Naryo
Editor: Khefti Al Mawalia