UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR) gandeng Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Griya Werdha Jambangan, Surabaya, Selasa (30/05/2023), untuk selenggarakan pengabdian masyarakat. Acara tersebut mengusung tema edukasi kegawatdaruratan makan dan pertolongan tersedak lansia.
“Lansia itu kan sudah mengalami penurunan ya dari segi aktivitas utamanya makan. Sebagian besar dari mereka juga mengalami kendala menelan. Makanya topik ini terpilih dalam agenda pengabdian masyarakat,” ujar Bima Dwiantono, salah satu panitia pengabdian masyarakat.
Kegiata itu di bawah bimbingan Dianis Wulansari SKep Ns MKep. Tim pengabdian juga turut mengundang perawat dan staf pendamping lansia. Dalam acara tersebut, tim menjelaskan instrumen makanan efektif dengan tiga kategori.
“Jadi ada tiga jenis yang pertama nasi yang teksturnya biasa. kedua tekstur lunak seperti nasi tim, dan ketiga tekstur bubur,” tutur Bima
Lebih lanjut Bima menjelaskan ketiga kategori makanan itu berlaku juga pada lauk-pauk. Ia menuturkan, potongan lauk juga harus beda. Artinya makin berisiko lansia maka potongan harus lebih kecil atau lebih halus.
Penanganan Disfagia
Disfagia merupakan kesulitan dalam proses menelan makanan. Hal itu dapat mengakibatkan terjadinya malnutrisi, dehidrasi, infeksi saluran napas, obstruksi saluran nafas, penurunan kualitas hidup, penurunan aktivitas, dan bahkan kematian.
“Penanganannya dengan cara memodifikasi makanan. Selain itu bisa juga dengan menggunakan terapi menelan dan pemberian obat-obatan,” imbuh Bima
Bima menuturkan terapi menelan harus bersama fisioterapis. Upaya itu biasanya dengan latihan lidah dan bicara untuk menguatkan otot tenggorokan. Namun jika lansia tidak dapat menelan sama sekali maka perlu pemasangan selang nasogastrik tube (NGT).
“Tapi pemasangan selang NGT juga berisiko infeksi utamanya jika terjadi kesalahan posisi pemasangan, cairan makanan bisa masuk ke paru dan menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti pneumonia. Jadi harus selalu dalam pemantauan medis,” pungkas Bima
Penulis: Rosita
Editor: Nuri Hermawan
Baca Juga: Doktor Termuda Farmasi Lulus UNAIR di Usia 24 Tahun