UNAIR NEWS – Seleksi Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa (MTQM) Universitas Airlangga (UNAIR) telah terlaksana dengan lancar pada Minggu (18/3) lalu. Pengumuman juara pada masing-masing cabang lomba juga telah diumumkan. Hasilnya, Fakultas Kedokteran (FK) keluar sebagai juara umum MTQM UNAIR 2018 menggantikan Fakultas Sains dan Teknologi yang tahun lalu berada di posisi pertama. Sedangkan tahun ini, FST harus puas dengan menempati peringkat kedua, disusul Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang berada di peringkat ketiga.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat 12 cabang yang dilombakan. Yakni, Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Tartilil Quran, Musabaqah Hifzhil Quran 3 Juz, Musabaqah Hifzhil Quran 5 Juz, Musabaqah Hifzhil Quran 10 Juz, Musabaqah Fahmil Quran, Musabaqah Syahril Quran, Musabaqah Khaththil Quran, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran, Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Arab, Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Inggris, dan Musabaqah Desain Aplikasi Komputer Al-Quran.
Dari 12 cabang tersebut, FK berhasil menyabet juara pada lima cabang lomba. Di antaranya Juara 1 Debat Bahasa Inggris, Juara 1 Debat Bahasa Arab, Juara 2 Tartil Putra, Juara 2 Tahfidz 10 Juz, dan Juara 3 Khaththil Qur’an Putra.
Setiawan Khaiz salah satu pemenang MTQM cabang Khaththil Qur’an perwakilan FK tak menyangka bahwa fakultasnya bisa menjadi juara umum. Mengingat, FK bukan fakultas yang memiliki latar belakang agama Islam yang kental.
“Saya jadi ingat dulu ada kaidah mustahil aqli pada pelajaran tauhid. Yakni, suatu perkara yang tidak mungkin secara akal atau logis, FK yang tidak punya latar belakang agama yang kental, tapi atas kehendak dan izin Allah FK bisa juara umum. Semua patut disyukuri,” tutur lelaki alumni pesantren Al-Anwar Sarang itu.
Dua tahun berturut-turut menyabet juara 3 cabang Khaththil Qur’an, lelaki berkacamata itu mengaku punya persiapan khusus untuk menghadapi MTQM UNAIR tahun ini. Meski di tengah kesibukan sebagai mahasiswa kedokteran, wawan –panggilan akrabnya- tetap menyempatkan untuk berlatih meski tidak secara intensif.
“Persiapannya mungkin cuma beli peralatan, bikin rancangan apa yang mau dibuat pas lomba, dan sering-sering latihan nulis kaligrafi supaya hafal kaidah bentuk-bentuknya,” ungkapnya.
Lelaki kelahiran 1998 ini juga tak lupa membagikan tips agar dapat menjadi juara lomba secara umum, khusunya lomba MTQM. Yang pertama, memiliki niat yang sungguh-sungguh, tidak hanya iseng mengikuti lomba. Kedua, mempersiapkan materi jauh-jauh hari dan sering-sering berlatih agar memiliki kesiapan mental yang baik. Selanjutnya, peserta harus punya ambisi dan target, agar semakin terpacu untuk berusaha secara maksimal.
“Dan yang terpenting itu doa, karena usaha tanpa doa itu sombong. Kalau kurang mantap minta restu sama orangtua dan guru atau dosen,” tandasnya.
Wawan berharap, dengan berhasilnya FK menjadi juara umum MTQM UNAIR 2018, dapat memicu mahasiswa lainnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan semakin memperdalam agama di tengah padatnya jadwal kuliah.
Sementara itu, Achmad Shiddiq Ali Madurijal selaku koordinator kegiatan MTQM UNAIR 2018, berpesan, dengan ditetapkannya FK sebagi juara umum, dapat dijadikan motivasi para pemenang untuk terus menempa diri dalam mempelajari Al-Qur’an maupun mempersiapkan MTQM di tahun selanjutnya.
Sedangkan untuk para peserta yang belum menjadi juara, masih memiliki kesempatan untuk menjadi kafilah UNAIR di ajang MTQM regional maupun nasinonal dengan mengikuti seleksi khusus dan pembinaan secara intens bersama dewan pembina.
“Jadi jangan patah semangat dan tetap berusaha dengan sungguh-sungguh,” ucap mahasiswa asal Fakultas Sains dan Teknologi (FST) itu.
Shiddiq juga mengungkapkan bahwa kedepan panitia akan fokus pada pembinaan untuk mempersiapkan kafilah UNAIR dalam menghadapi MTQM Jember yang akan diadakan sekitar bulan Juli 2018.
Di akhir, selaku koordinator panita ia memohon maaf atas segala kekurangan dalam pelayanan selama MTQM UNAIR berlangsung.
“Ke depan kami akan lebih baik dalam mempersiapkan MTQM,” tandasnya. (*)
Penulis: Alif Wahyu
Editor: Binti Q. Masruroh