UNAIR NEWS – Seleksi Mawapres merupakan agenda rutin yang diadakan oleh Universitas Airlangga setiap tahunnya. Seleksi itu bertujuan untuk mengembangkan pemikiran berbasis ilmiah dan kompetitif bagi mahasiswa.
Mengenai hal tersebut, Garuda Sakti SIKIA Banyuwangi UNAIR berusaha memfasilitasi mahasiswa sebagai Agent of Changes untuk memberikan inovasi-inovasi dan kreativitas yang mampu membawa perubahan positif di masa yang akan datang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan digelarnya kegiatan Workshop Mawapres (9/4/2022). Kegiatan itu merupakan edukasi mengenai tahapan-tahapan yang diperlukan untuk mengikuti ajang seleksi Mawapres.
Shinta Nailul Faroha selaku ketua pelaksana meyebutkan, terdapat tiga bahasan materi yang dipaparkan dalam kegiatan itu. Satu dari ketiganya merupakan bahasan terpenting yang harus diketahui ketika mendaftar ajang Pilmapres.
“Materi utama yang kita berikan adalah pembuatan CV dan kemawapresan, karena keduanya merupakan proses awal untuk selangkah lebih maju ke tahap berikutnya,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, mendatangkan Afan Alfayad selaku Finalis Mawapres Universitas Airlangga perwakilan Fakultas Kesehatan Masyarakat SIKIA Banyuwangi UNAIR. Dalam materinya, Afan menjelaskan bahwa terdapat tujuh hal penting yang harus dipersiapkan dalam pembuatan CV, yaitu informasi pribadi, riwayat pendidikan, riwayat organisasi, bentuk kepemimpinan yang pernah diikuti, riwayat kepanitian, prestasi, serta kemampuan/ketertarikan.
“Ketujuh hal tersebut merupakan basic yang harus ada, terutama prestasi. CV akan lebih menarik jika menggunakan design dan bahasa yang mudah dilihat dan dipahami,” ujarnya.
CV merupakan tahap awal seleksi yang akan difilter dalam ajang Pilmapres. Oleh karenanya, Afan menjelaskan bahwa dalam pembuatan CV, peserta/mahasiswa harus menimbang dengan maksimal dalam pengisian data tersebut.
“Isi dari CV harus dengan bobot yang maksimal. Apabila mahasiswa belum memiliki prestasi atau skill yang akan dimasukan kedalam CV, maka harus dipersiapkan sedini mungkin. Baru setelahnya membuat planning untuk maju ke ajang Pilmapres,” jelasnya.
CV merupakan salah satu harta berupa branding mahasiswa, namun hal tersebut tidak hanya berhenti pada ajang ini saja. Afan menjelaskan branding diri akan terus berlanjut, seorang Mawapres akan terus menjadi sorotan dan dikenal banyak orang.
“Seseorang dengan predikat Mawapres tentunya akan terus belajar untuk memuaskan fikiran masyarakat yang berharap besar atas capaian tersebut. Sehingga, secara tidak langsung kita akan terus berusaha memperbaiki diri menjadi yang terbaik sesuai predikat yang telah diberikan. Hal inilah yang menjadi satu dari sekian banyak benefit jika mengikuti ajang Pilmapres,” ungkapnya.
Afan menambahkan, selain hal tersebut, relasi dikalangan Fakultas dan Universitas akan meningkat. Dalam ajang Pilmapres, seluruh peserta akan dijadikan satu, sehingga masing-masing peserta akan dipertemukan dengan orang-orang hebat di fakultasnya masing-masing. Dalam hal ini, akan banyak edukasi berupa pengalaman yang dapat diambil dari peserta-peserta hebat lainnya.
“SKP seorang Mawapres juga cukup tinggi. Hal tersebut sebagai apresiasi Universitas kepada mahasiswa karena memiliki tekad tinggi dalam mengikuti ajang Pilmapres,” tutupnya.
Penulis : Azka Fauziya
Editor: Khefti Al Mawalia