Universitas Airlangga Official Website

Gelaran Dokter UNAIR TV Bahas Kondisi Glaukoma Akibat Penggunaan Steroid

Dr dr Yulia Pimitasari SpM (K) pada gelaran Dokter UNAIR TV, Jumat (17/3/2023).

UNAIR NEWS – Steroid merupakan jenis obat yang acapkali digunakan pada kondisi alergi atau kondisi peradangan. Jenis obat ini salah satunya dapat ditemukan pada obat tetes mata yang banyak digunakan untuk mengurangi keluhan-keluhan seperti rasa gatal dan peradangan pada mata.

Walaupun pemakaiannya harus menggunakan resep dokter, namun pada praktiknya masyarakat dapat membeli dan menggunakan dengan bebas obat jenis ini. Penggunaan steoroid secara bebas dan berulang ini dapat menyebabkan kondisi glaukoma pada mata. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Dr dr Yulia Pimitasari SpM (K), staf pengajar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, pada gelaran Dokter UNAIR TV, Jumat (17/3/2023).

“Glaukoma karena steroid ini karena penggunaan steroid jangka panjang. Biasanya paling sering itu tetes mata mengandung steroid. Sering digunakan pada anak-anak remaja yang mengalami alergi pada mata,” ungkap dr Yulia. Penggunaan steroid ini, lanjut dr Yulia, memang seringkali dilakukan tanpa petunjuk dari dokter.

“Glaukoma akibat steroid ini adalah peningkatan tekanan bola mata yang disebabkan karena gangguan aliran dari cairan di dalam bola mata. Setelah sekian lama penggunaan obat itu, akan terjadi kerusakan pada jaring trafikular dan menjadi peningkatan tekanan bola mata,” tutur dr Yulia.

Penggunaan steroid secara terus menerus, apalagi tidak sesuai dengan anjuran dokter, seringkali akan menyebabkan perubahan pada area pembuangan (outflow) dari cairan bola mata sehingga produksi cairan yang stagnan namun alirannya menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan tekanan yang tinggi pada bola mata.

Lebih lanjut, glaukoma sendiri merupakan suatu kerusakan saraf optik atau saraf penglihatan di mana kerusakan ini bersifat permanen. Penderita glaukoma akan mengalami penyempitan lapang pandangan di mana mereka tidak dapat melihat objek yang berada di samping mereka (tunnel vision). Penyempitan lapang pandangan yang bersifat progresif akan menimbulkan kebutaan pada penderita glaukoma.

Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan steroid dalam jangka panjang serta tanpa resep dokter, dalam kesempatan itu dr Yulia menekankan pentingnya masyarakat mematuhi aturan dalam penggunaan obat jenis ini.

“Efek menguntungkannya (penggunaan steroid, Red) semua mata merah itu bisa reda. Jadi, pasien merasa obat ini manjur karena kalau matanya merah diberi obat tetes yang mengandung steroid langsung tampak putih, seperti sembuh padahal sebenarnya tidak sembuh,” tegasnya. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh