Universitas Airlangga Official Website

Gelaran Dokter UNAIR TV Ulas Aturan Konsumsi Obat Saat Puasa

Gelaran Dokter UNAIR TV Ulas Aturan Konsumsi Obat Saat Berpuasa
Informasi terkait juga bisa dilihat melalui Kanal edukasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, channel youtube Dokter UNAIR TV. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Aturan pola makan di jam berbuka hingga sahur pada saat puasa memberikan manfaat bagi kesehatan, khususnya terkait metabolisme. Perubahan jadwal konsumsi itu juga berpengaruh pada aturan konsumsi obat saat puasa. Terlebih bagi mereka yang mempunyai penyakit kronis dan membutuhkan konsumsi obat rutin.

Terkait hal itu, gelaran Dokter UNAIR TV membahas Mengatur Konsumsi Obat Saat Berpuasa pada Rabu (5/04/2023). Hadir sebagai narasumber Staf Pengajar Departemen Anatomi, Histologi, dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Annette d’Arqom dr MSc PhD.

Ia menuturkan jenis obat yang membuat puasa batal. Di antaranya obat-obatan yang berbentuk nutrisi yang masuk melalui intravena seperti melalui jaringan infus. Sedangkan bentuk obat yang aman saat puasa, lanjutnya, adalah obat-obatan yang tidak diminum, obat inhalasi selama tidak tertelan, suntik, tetes mata, salep, dan obat kumur-kumur. Selanjutnya ia menyarankan bagi orang-orang yang memiliki penyakit kronis dan keadaan rutin minum obat untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

“Biasanya dokter akan menyesuaikan waktu makan obat, jenis, dan dosis obat yang aman selama berpuasa. Untuk obat dengan dosis satu kali perhari, konsumsi bisa saat sahur maupun buka puasa. Perhatikan ketentuan obat yang bisa diminum sebelum makan, sarannya adalah diminum  30 menit sebelum makan besar. Sedangkan obat dengan ketentuan 2 kali  sehari, konsumsi bisa pas buka dan sahur. Serta obat dengan dosis 3 kali sehari, konsusmi bisa saat buka, ada jarak 6 jam yaitu jam 11, dan pas sahur,” jelasnya.

Pada akhir, ia menyampaikan bahwa pasien yang memiliki penyakit kronis dan rutin minum obat untuk tidak berhenti minum obat saat berpuasa agar penyakit bisa terkontrol. “Kenali kondisi tubuh, konsultasi ke dokter, dan perhatikan waktu yang tepat untuk minum obat”, tutupnya. 

Penulis: Mentari

Editor: Nuri Hermawan