Universitas Airlangga Official Website

GEMASTIK 2022 Ajang Mahasiswa Manfaatkan Teknologi untuk Masa Depan Negeri

Taufik ST MKom dalam sosialisasi GEMASTIK 2022 pada Sabtu (28/05/2022). (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Di era globalisasi ini, TIK menjadi piranti yang memudahkan negara dalam menjalankan pemerintahannya. Hal ini terlihat dalam penggunaan teknologi untuk layanan masyarakat. Pembaharuan teknologi hendaknya juga turut didorong, salah satunya melalui ajang kompetisi GEMASTIK.

Kompetisi GEMASTIK yang dinaungi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan kembali dilaksanakan tahun 2022. Secara esensi, GEMASTIK merupakan Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang TIK yang terbuka bagi mahasiswa seluruh Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) tak ketinggalan berpartisipasi lewat sosialisasi persiapan GEMASTIK pada Sabtu (28/05/2022).

Taufik ST MKom dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR menjadi narasumber sosialisasi tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa kini ajang kompetisi TIK tidak hanya bisa diikuti orang-orang yang paham teknologi. Mereka yang berlatar belakang sosial, kesehatan, hingga agama punya peran yang penting dalam pemanfaatan teknologi.

“Tujuan dari GEMASTIK ini adalah sebagai wahana penguasaan TIK untuk menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Khususnya di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0,” tutur alumnus sarjana UNAIR tersebut.

Cabang dari kompetisi GEMASTIK, tambah Taufik, dibagi menjadi kompetisi dan karya cipta. Kompetisi diantaranya meliputi pemrograman serta keamanan siber. Sementara itu, karya cipta mencakup lebih banyak cabang yaitu penambangan data, desain pengalaman pengguna, animasi, serta kota cerdas (smart city). Tak hanya itu, karya cipta juga meliputi pengembangan perangkat lunak, piranti cerdas sistem benam dan IoT (internet of things), aplikasi permainan, serta bisnis TIK.

Mengulik Lebih Jauh Cabang Kompetisi GEMASTIK
Ilustrasi pemrograman. (Foto: Live Science)

Untuk cabang pemrograman, Taufik menjelaskan bahwa peserta akan melakukannya secara real time. Setelah diberikan sejumlah permasalahan, peserta memiliki waktu tiga hingga lima jam untuk menyelesaikannya. Program yang tepat dan jawaban yang runtut akan memberikan peserta lebih banyak poin. Begitu pula pada lomba keamanan siber dimana peserta akan mencari kelemahan dari sistem siber yang menuntut analisis serta kreativitas.

Sementara itu, cabang penambangan data akan berfokus kepada korpus teks bahasa Indonesia yang tersedia di internet. Kegiatan menambang data berguna sebagai basis pembelajaran kecerdasan artifisial. Taufik mengatakan, peserta juga dapat menggali pengalaman baru dalam desain pengalaman pengguna yang berorientasi terhadap kenyamanan dan kemudahan pengguna aplikasi.

“Mahasiswa dari bidang ilmu nonteknis bisa juga berkontribusi dalam kompetisi seperti alur konten animasi, optimalisasi smart city, hingga karya tulis ilmiah,” ujar dosen Sistem Informasi tersebut. 

Taufik tidak luput menjelaskan detail dari kompetisi lainnya. Misalnya, pengembangan perangkat lunak. Platform yang digunakan untuk produk perangkat lunak tidak dibatasi sehingga mahasiswa akan menjadi lebih kreatif.

Selain itu, keluwesan mahasiswa juga dapat dikembangkan dalam lomba cipta aplikasi permainan yang mendidik dan menghibur dan bisnis jasa maupun produk. Mahasiswa aktif yang terdaftar pada perguruan tinggi negeri dan swasta berkesempatan untuk mengikuti GEMASTIK. (*)

Penulis: Deanita Nurkhalisa

Editor: Binti Q. Masruroh