Universitas Airlangga Official Website

GenBI Connect UMKM Wujudkan UMKM GO Digital

Gelaran abdi desa GenBI UMKM Connect di Kedung Cowek Bulak surabaya. (Foto: Istimewa)
Gelaran abdi desa GenBI UMKM Connect di Kedung Cowek Bulak surabaya. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Transformasi digital menjadi suatu keharusan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini. Kondisi itu menuntut pelaku UMKM dalam mendorong efisiensi dan pengembangan usaha. Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Universitas Airlangga menggelar GenBI UMKM Connect pada Sabtu (25/11/2023).

Gelaran abdi desa itu merupakan bentuk program kerja departemen Ekonomi Kreatif (EKRAF) dan departemen Sosial Masyarakat (SOSMA) GenBI UNAIR. Guna membina dan menjembatani koneksi antara UMKM dengan GenBI. Memberikan dukungan kepada UMKM dalam pembuatan QRIS sebagai teknologi pembayaran digital. Kegiatan bertempat di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya.

“Kami berharap GenBI UMKM Connect dapat menambah wawasan pemahaman cinta, bangga dan paham rupiah, tentunya  membantu digitalisasi bagi pelaku UMKM warung sekitar ini,” jelas Arya Teges Khithob selaku ketua program pelaksana.

Tanamkan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah

Arya menyampaikan, bermodalkan rasa cinta, bangga dan paham rupiah kita dapat memperlakukan rupiah dengan baik, selalu menggunakan dalam setiap transaksi di seluruh wilayah NKRI, serta membelanjakannya dengan bijak. Mulai kenali kondisi uang yang kita punya tambahnya. Uang asli memenuhi persyaratan Uang Layak Edar (ULE) berdasarkan struktur kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).

Kondisi uang rupiah yang cacat, lusuh atau rusak termasuk dalam kategori Uang Tidak Layak Edar (UTLE). Beberapa hal sederhana dalam merawat rupiah. Jaga kerapian uang rupiah, jangan sampai terlipat atau lusuh. Jaga kebersihan uang rupiah, jangan mencoret-coret uang. Lalu jaga keutuhan uang rupiah dan jangan menstaples uang.

Arya menyebut dalam kasus maraknya beredarnya uang palsu, strategi Bank Indonesia dalam mencegah dan menanggulangi uang rupiah palsu dengan prefentif. Yaitu sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenai ciri keaslian uang rupiah, kegiatan preventif memperkuat unsur pengamanan dan prosedur pelaporan dan represif, sanksi pidana bagi pelaku pemalsuan uang. Pentingnya teliti uang dengan cara dilihat, diraba dan diterawang.

Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang di tempat resmi, yakni Bank Indonesia maupun perbankan lainnya. Dampak negatif uang palsu dapat mendorong laju inflasi, sebab jumlah uang yang beredar menjadi tidak terkontrol dan melebihi batas. Lalu dampaknya mempengaruhi penawaran uang dan mengancam eksistensi uang rupiah itu sendiri.

“Dengan memahami rupiah, kita dapat bijak bertransaksi, belanja dan berinvestasi. Pada akhirnya, semua itu akan mendukung kekuatan ekonomi negara,” tegasnya.

GenBI UMKM Connect mendapat apresiasi yang besar dari warga setempat, dilihat antusias sekitar para pelaku UMKM yang turut andil mengikuti rangkaian kegiatan. Abdi desa ditutup dengan kegiatan pendampingan penggunaan aplikasi QRIS, sebagai alat pembayaran efisien bagi UMKM. Selain itu, GenBI UNAIR memberikan sumbangsi bahan sembako bagi peserta GenBI Connect UMKM.

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Khefti Al Mawalia