UNAIR NEWS – Generasi Baru Indonesia atau GenBI Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar seminar UMKM Connect 2024. Kegiatan ini menghubungkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terkait sosialisasi rupiah dan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). GenBI menghadirkan dua pembicara dari Bank Indonesia (BI) pada Sabtu (30/11/24) di Surabaya Creative Hub. Defrialdy Bramasta dan Yemi Fitriana menyampaikan soal UMKM dan kebijakan sistem pembayaran.
Bank Indonesia memiliki lima peran dalam sistem pembayaran, yaitu regulator, perizinan, operator, fasilitator, dan pengawas. Kelima peran tersebut bertujuan untuk mencapai sistem pembayaran yang aman dan efisien dengan meninjau perluasan akses dan perlindungan konsumen. Selain itu, BI juga menjaga stabilitas moneter, sistem pembayaran, dan sistem keuangan.
“Tugas Bank Indonesia yang pertama adalah menjaga stabilitas moneter dengan menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter. Kedua menjaga stabilitas sistem pembayaran, misalnya Qris. Harus menjaga infrastrukturnya supaya pembayarannya lancar, menciptakan sistem pembayaran yang murah, cepat, dan andal. Terakhir adalah stabilitas sistem keuangan yang mengatur melakukan pengawasan mikroprudensial,” jelas Defrialdy.
Digital Banking di Indonesia
Perkembangan digital banking di Indonesia terus mengalami peningkatan mulai dari penggunaan uang elektronik hingga adanya QRIS. Uang elektronik merupakan alat pembayaran non-tunai yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu chip based dan server based. Chip based menyimpan nilai uang dalam media chip atau kartu, transaksi pembayaran bersifat cepat, masif, mikro, dan berulang. Sedangkan server based menyimpan nilai uang dalam server dan diakses lewat smartphone.
QRIS sendiri telah terhubung di aplikasi mobile banking sehingga terhubung dengan sumber dana tabungan, kartu kredit, kartu debit, dan uang elektronik. QRIS telah menstandarisasi banyak QR menjadi satu yang dapat digunakan untuk seluruh aplikasi pembayaran. Dengan demikian, ekosistem sistem pembayaran akan semakin efisien. “Jika ada daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh perbankan, masyarakat bisa menggunakan QRIS,” lanjut Defrialdy.
Peran BI untuk Kemajuan UMKM
Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia, UMKM memiliki peran strategis sekaligus tantangan yang meliputi akses pembiayaan, manajemen, dan pemasaran. Maka dari itu, BI membantu pengembangan UMKM melalui kerangka kerja kebijakan. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong UMKM yang kompetitif, produktif, dan berdaya tahan tinggi.
“Pengembangan kami berfokus pada tiga pilar, yang pertama korporatisasi. Jadi kami membantu UMKM untuk meningkatkan kelembagaannya. Yang kedua adalah kapasitas, di sini kami mensupport pengembangan UMKM dan kapasitasnya yang terbagi menjadi beberapa program. Dan yang terakhir adalah pembiayaan,” sambung Yemi.
Penulis : Syaharani Putri Aisyah
Editor : Khefti Al Mawalia