UNAIR NEWS – Memasuki tahun 2018, sudah tidak zamannya lagi untuk bekerja sendiri-sendiri. Tahun 2018, sudah seharusnya mahasiswa berani untuk berkolaborasi. Untuk itu, pada Gerbang Desa Jilid IV, panitia berani menggandeng komunitas sosial yang ada di Surabaya dan berbagai instansi di kabupaten Blitar untuk ikut membantu membangun kampung Jolosutro dalam acara Gerbang Desa Jilid IV.
Komunitas – komunitas tersebut adalah Sobat Bumi (SOBI) dan Kampung Dolanan. Dipilihnya Sobat Bumi untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Gerbang Desa Jilid IV bukan tanpa alasan, mengenai itu, Megawati Nasehatul Aminati selaku wakil ketua Gerbang Desa Jilid IV menuturkan bahwa keterlibatan komunitas-komunitas tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat mengenai lingkungan mereka, serta untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungannya.
Selain itu, dipilihnya kampung dolanan adalah untuk mengajarkan masyarakat akan cinta & kasih melalui permainan. Karena tidak hanya main-main saja, namun dalam bermain itu terdapat nilai-nilai seperti 99 Asmaul Husna dengan menghilangkan kata Maha. Dalam permainan, khususnya permainan tradisional, tanpa sadar kita diajari untuk mengasihi, menyayangi, dan peduli kepada teman kita.
“Seperti ketika teman kita terjatuh ketika bermain, kemudian menangis, maka kita akan langsung menghampiri untuk memastikan dia baik-baik saja. Rasa kepedulian itu yang coba kita tanamkan kepada warga disana, khsususnya anak-anak melalui permainan-permainan yang nanti akan dibawakan oleh Kampung Dolanan,” jelasnya.
Selain itu, panitia juga mengupayakan untuk membuat Dinas UMKM Blitar, Dinas Pariwisata dan PLN mau untuk bekerjasama. Muhammad Ali Ridho, ketua Gerbang Desa Jilid IV berusaha untuk dapat membuat UMKM Blitar bersedia untuk bekerjasama dengan harapan agar pihak UMKM dapat mencarikan tempat untuk memasarkan hasil produk warga desa Jolosutro.
“Agar linear dengan hasil produk olahan dari para warga, kita mau bantu sinergiskan antara hasil olahan tersebut dengan pasarannya. Nah, diharapkan dinas UMKM Blitar dapat mencarikan pasar untuk produk tersebut,” ucap mahasiswa yang kerap dipanggil Ridho tersebut.
Upaya untuk membuat instansi pemerintahan tersebut mau untuk bekerjasama tidaklah mudah, menurutnya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi panitia untuk kerjasama tersebut dalam terjadi tahun ini.
“Untuk itu, kami berharap jika tidak tahun ini, usaha kami untuk membuat dinas tersebut mau untuk bekerjasama membangun kampung Jolosutro dapat dilaksanakan tahun depan,” pungkas Ridho.
Penulis: Galuh Mega Kurnia
Editor: Nuri Hermawan