UNAIR NEWS – Perkembangan perekonomian yang pesat nyatanya memiliki dampak pada disparitas pendapatan, sehingga terdapat jurang antara si kaya dan si miskin. Filantropi sebagai wujud dari kedermawanan umat muslim untuk sesama muslim yang sedang membutuhkan menjadi upaya alternatif dalam meningkatkan daya masyarakat. Association of Sharia Economics Studies (AcSES) FEB UNAIR menggelar Grand Dakwah dengan mengangkat tema “Dana Abadi dari Filantropi, oleh Umat Islam, untuk Indonesia Madani”.
“Perkembangan perekonomian sangat pesat. Bahkan ekonomi yang berbasis komunis mengalami stagnansi, namun ekonomi berbasis syariah inilah yang terus bertahan. Dalam hal ini, ekonomi syariah yang bebas riba dapat menjadi alternatif. Maka dari itu, kami dari Universitas Airlangga mendukung acara ini dan semoga diberi kelancaran,” tutur Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN, Direktur Kemahasiswaan, saat membuka Grand Dakwah sekaligus pembukaan Festival Ilmiah yang akan diselenggarakan hingga Sabtu (23/9).
Hadir sebagai keynote speech, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia, Jawa Timur Ustadz H. Ainul Yakin, S.Si., Apt menuturkan, Islam diturunkan ke muka bumi sebagaimana rahmat Allah. Rahmatan lil alamin, yakni cinta dan kasih sayang Allah dalam memberikan kesejahteraan.
“Maka kasih sayangilah orang-orang di bumi ini, niscaya Allah akan mengasihi kalian. Janganlah berbuat semena-mena atau bertindak zalim pada lingkungan sekitar,” tambah Ustaz Ainul.
Terkait kedermawanan, Ustaz Ainul memberikan gambaran keterkaitan dengan Islam. Misalnya, siapapun yang membiarkan tetangganya sakit, maka dipertanyakan keIslamannya. selain itu, Ustaz Ainul juga mengajak para peserta agar cepat-cepat infaq sebelum datangnya masa ketika tidak lagi berkesempatan berderma, yaitu kematian.
Setali tiga uang, Hasanudin, pimpinan cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur yang juga menjadi pembicara memaparkan, berbagai macam kegiatan filantropi seperti zakat, wakaf, dan infaq. Potensi Zakat secara akumulatif mencapai 200 triliun lebih, sedangkan wakaf menembus 700 triliun. Potensi besar ini dapat dialokasikan pada pendidikan, sosial, ekonomi, maupun berbagai bidang yang sesuai dengan kriteria.
Disamping dakwah, suasana ramai mulai memadati Masjid Ulul Azmi, tepat selepas isya. Tak hanya diisi oleh pemateri, tetapi kegiatan pun diramaikan oleh tenant-tenant beranekaragam makanan dan minuman.
Penulis : Siti Nur Umami
Editor : Nuri Hermawan