UNAIR NEWS – Kesadaran untuk lebih peduli lingkungan menjadi perhatian khususnya di lingkungan Universitas Airlangga. Kementerian Sosial Lingkungan BEM FISIP Universitas Airlangga mengadakan sosialisasi Bank Sampah Emas di Aula Soetandyo, FISIP pada Senin (17/10/2022).
Kegiatan yang dibuka dengan sambutan dari Prof Dr Drs H Jusuf Irianto M Comselaku Wakil Dekan 1 FISIP Universitas Airlangga. Beliau merespons positif dengan gerakan Bank Sampah Emas yang digagas BEM FISIP UNAIR. Antusiasme positif ini ditindaklanjuti dengan memasukan kegiatan Bank Sampah Emas sebagai salah satu rangkaian peringatan HUT ke-45 FISIP Universitas Airlangga. “Sosialisasi kedua setelah kegiatan sosialisasi pada bulan September lalu menjadi bukti keseriusan Fakultas untuk mengajak para civitas akademika FISIP untuk lebih peduli lingkungan,”ucapnya.
Bank Sampah Emas yang juga terdaftar sebagai salah satu bank sampah unit dari Bank Sampah Induk Surabaya sudah berjalan sejak awal September 2022. Pada sosialisasi kedua ini diharapkan adanya informasi mengenai kegiatan Bank Sampah Emas tidak hanya terbatas bagi mahasiswa namun seluruh civitas akademika Universitas Airlangga. Terhitung sampai awal Oktober, jumlah sampah yang sudah terkumpul sebanyak 20kg. Sampah yang didominasi oleh sampah plastik yang berasal dari mahasiswa.
Marcella Venathalia Putri selau ketua panitia menjelaskan bahwa Bank sampah Emas FISIP juga turut bekerja sama dengan LamaLama Indonesia Sustainable Thrift Shop terlebih dalam pengelolaan pakaian bekas pakai.“Kami merasa terbantu dengan adanya kerja sama ini, karena sebelumnya Bank Sampah Induk Surabaya tidak menerima sampah berupa pakaian, namun sekarang setelah bekerja sama dengan Lamalama kami bisa menyalurkan pakaian bekas yang nantinya akan didaur ulang kembali,”ucapnya.
Mekanisme Setor Sampah
Marcella juga menjelaskan terkait mekanisme pengumpulan ke Bank Sampah Emas. Kegiatan yang terbuka bagi seluruh civitas akademika Universitas Airlangga untuk penyetoran sampah. Untuk jadwal penyetoran dilakukan pada 2 minggu sekali, yang hari dan waktunya akan selalu di update melalui instagram resmi @bemfisipunair. Sebelum itu, sampah dipastikan dalam keadaan sudah terpilah dengan baik. Kategori yang diterima adalah sampah non-organik dan bukan merupakan sampah dengan kategori B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Nantinya setelah ditimbang, feedback yang didapatkan berupa merchandise berupa totebag. Setelah sampah terkumpul kemudian dari Bank Sampah Induk Surabaya akan menjemput langsung sampah yang telah dikumpulkan di Bank Sampah Emas.
“Kami berharap dengan memulai langkah kecil untuk peduli lingkungan, bisa dimulai dengan lebih bijak dalam mengelola sampah yang dimulai dari diri sendiri,”pungkas Marcella.
Penulis: Satriyani