UNAIR NEWS – Fakultas Vokasi program studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Airlangga menyelenggarakan kuliah alumni pada Sabtu (11/06/2022). Mengangkat judul, “Proses ICAM dan Investigasi di Industri Tambang”, kuliah tersebut menggandeng narasumber yang juga alumni UNAIR, Dafid Feri Eriyanto, A MD Hiperkes dan KK.
Kuliah alumni yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meetings tersebut diawali dengan penjelasan Dafid mengenai kecelakaan dan kejadian berbahaya di pertambangan. Ia menganalogikan keduanya merupakan dua hal yang berbeda meskipun terlihat serupa.
“Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diinginkan, tidak direncanakan, tidak dikehendaki, dari proses kontak dari sumber energi yang ada, yang mengakibatkan cidera atau meninggalnya pekerja. Kejadian berbahaya, di mana membahayakan, mengancam proses tambang, maupun juga keselamatan manusia ataupun juga mengakibatkan terhalangnya produksi pertambangan,” terangnya.
Menyikapi pentingnya keselamatan pekerja, khususnya di dunia pertambangan, OHS Manager di PT Bumi Suksesindo itu memaparkan metode yang telah diterapkan PT Bumi Suksesindo sejak 2015. ICAM (Incident Cause Analysis Method), lanjutnya, adalah sebuah metode analisa penyebab insiden tersistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan pencegahan kecelakaan agar tidak terulang kembali.
Dafid melanjutkan bahwa dalam model ICAM, ada tujuh langkah yang dilakukan. Ia mulai memaparkan bahwa ketika ada kecelakaan, langkah yang pertama dilakukan adalah immediate actions, seperti menilai situasi dan memberikan bantuan.
Langkah kedua, lanjutnya, merencanakan investigasi, yakni melakukan pelaporan awal, pengamanan lokasi dan bukti di tempat kejadian, pembentukan tim penyelidikan, dan tahapan penyelidikan.
“Selanjutnya collecting data menggunakan skema PEEPO (People, Environment, Equipment, Procedures, and Organization), kemudian kita analisis, contohnya dari urutan sekuen kecelakaan, lalu baru kita analisis dengan metode ICAM, setelah setiap faktor kita pastikan dan tetapkan rekomendasinya, terakhir barulah kita report,” bebernya.
“Yang paling penting, kita amankan barang bukti dari segi sisi barang bukti yang ada di lapangan, video, foto, sketsa, ataupun dokumentasi-dokumentasi lainnya. Memastikan seakurat mungkin, secermat mungkin, data-data diambil dan diolah untuk menunjukkan prinsip-prinsip PEEPO tadi,” pesan Dafid.
Penulis: Leivina Ariani Sugiharto Putri
Editor : Nuri Hermawan