UNAIR NEWS – Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur (MUI Jatim) melaksanakan kegiatan webinar literasi kesehatan pada Jumat (21/10/2022). Webinar itu mengangkat tema Waspada Gangguan Ginjal Akut pada Anak. Dalam sesi webinar tersebut, hadir Prof Djoko Santoso dr PhD SpPD KGH FINASIM yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) sekaligus menjabat sebagai Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim.
Dalam diskusi tersebut, Prof Djoko sebagai pemantik webinar, membuka sesi pemaparan materi dan diskusi dengan pantikan yang berisi paparan perihal keadaan di Indonesia. Prof Djoko menilai bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak yang menghebohkan Indonesia belakangan merupakan kasus yang menarik. Ia juga memaparkan bahwa kasus itu juga dapat dikategorikan sebagai kejadian yang luar biasa. Hal itu karena ada beberapa hal yang menjadikan kasus ini menjadi kasus luar biasa.
“Kasus ini (kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia) merupakan kasus yang menarik karena adanya prevalensi kematian yang tinggi. Hal itu karena bila dilihat bahwa dari total 206 kasus yang terjadi, hampir 50% kasus berujung pada kematian. Akibatnya, ketika ada suatu kejadian dan kejadian itu melebar ke berbagai daerah, maka kejadian itu dianggap sebagai kejadian luar biasa. Jadi, kejadian luar biasa adalah kejadian yang sebarannya meluas kemana-mana disertai prevalensi kematian yang tinggi,” jelas Prof Djoko.
Prof Djoko juga menjelaskan bahwa gagal ginjal akut bisa saja terjadi karena berbagai hal. Gagal ginjal akut bisa terjadi karena faktor internal tubuh atau faktor dari luar tubuh manusia. Ia pun menyampaikan beberapa contoh penyebab yang bisa mengakibatkan gagal ginjal akut.
“Gagal ginjal akut adalah kumpulan gejala. Gagal ginjal akut bisa disebabkan oleh hal yang berasal dari dalam dalam tubuh atau yang berasal dari luar tubuh. Contoh yang berasal dari dalam dalam tubuh adalah infeksi, penyakit autoimun, atau kanker yang merusak sel dan mengganggu kinerja ginjal. Untuk yang berasal dari luar tubuh, contohnya adalah akibat pukulan atau trauma,” jelas Prof Djoko.
Namun, menurut Prof Djoko, tidak perlu risau hingga menimbulkan kericuhan dalam menanggapi kejadian gagal ginjal akut pada anak tersebut sekalipun merupakan kejadian luar biasa. Ia menekankan bahwa masyarakat seyogianya menunggu agar para ahli terlebih dahulu mencari solusi atas permasalahan tersebut.
“Kita tidak boleh risau dalam pemikiran atau menimbulkan kericuhan. Ketika menghadapi suatu penyakit atau masalah kesehatan, kita tidak bisa langsung mengambil kesimpulan atau mendiagnosa apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut atau penyakit itu ada karena satu penyebab tertentu saja. Sekarang, kita perlu untuk menunggu terlebih dahulu informasi yang tepat,” tegas Prof Djoko.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak termakan oleh isu yang beredar perihal kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut. Apalagi, Ia percaya bahwa Indonesia memiliki banyak ahli yang mampu untuk menjelaskan serta menyelesaikan masalah kesehatan nasional tersebut dengan keahliannya.
“Kita perlu mengikuti ahli yang terkualifikasi yang bisa menjelaskan perihal kasus ini (gagal ginjal akut pada anak), bukan malah mengikuti isu yang beredar di sana-sini. Kerisauan yang terjadi akibat isu tersebut malah bisa memperparah keadaan. Lebih parah, keadaan menjadi parah justru bukan karena kasus gagal ginjal akut tersebut, tetapi karena keramaian isu yang beredar,” jelas Prof Djoko.
Penulis: Fredrick Binsar Gamaliel M
Editor: Nuri Hermawan