Universitas Airlangga Official Website

Guru Besar FKH Temukan Inovasi Obat Alternatif untuk Penanganan Gangguan Tulang

Prof Dr Ira Sari Yudaniayanti drh MP saat menyampaikan pentingnya upaya pencegahan dan pengobatan gangguan tulang dalam pengukuhan guru besar, Selasa (25/2/2025)
Prof Dr Ira Sari Yudaniayanti drh MP saat menyampaikan pentingnya upaya pencegahan dan pengobatan gangguan tulang dalam pengukuhan guru besar, Selasa (25/2/2025)

UNAIR NEWS – Di negara berkembang, termasuk Indonesia, penyakit degeneratif seperti osteoporosis terus mengalami peningkatan. Penderita osteoporosis mudah mengalami gangguan tulang, seperti fraktur atau patah tulang. Berangkat dari permasalahan tersebut, Prof Dr Ira Sari Yudaniayanti drh MP, menyampaikan pentingnya upaya pencegahan dan pengobatan. Prof Ira menyampaikan hal tersebut dalam pidato pengukuhan guru besarnya pada Selasa (25/2/2025), di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus MERR-C UNAIR.

Prof Ira resmi menjadi Guru Besar bidang Ilmu Bedah Veteriner (Hard Tissue/Jaringan Keras) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR. Dalam pidatonya, ia menyoroti gangguan penundaan kesembuhan fraktur pada penderita osteoporosis. Peningkatan jumlah dan aktivitas sel osteoklas menyebabkan kegagalan pada proses pembentukan tulang baru dan berakibat pada tertundanya kesembuhan gangguan tulang termasuk fraktur. 

Telah banyak penelitian mengenai osteoporosis yang menggunakan hewan model osteoporosis dengan tindakan ovariohisterektomi. Dalam hal ini Prof Ira menekankan pentingnya peran dokter hewan. “Dokter hewan punya peran dan tanggung jawab yang penting dalam uji klinis pemanfaatan obat. Antara lain memastikan keamanan dan efektivitas obat uji, memantau kondisi kesehatan hewan, dan memastikan bahwa uji klinis sesuai dengan standar etika dan regulasi yang berlaku,” katanya.

Berdasarkan penelitian yang Prof Ira lakukan, ekstrak tanaman Cissus quadrangularis dapat mempercepat kesembuhan fraktur pada tulang yang mengalami osteoporosis. Tanaman yang biasa disebut tikel tulang ini mengandung bahan aktif kaempferol. Kaempferol merupakan anggota flavonoid dari golongan flavonol. Termasuk di dalamnya senyawa quercetin dan mirisetin yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antiinflamasi. 

“Tanaman Cissus quadrangularis mempunyai efek osteogenik yang mampu meningkatkan aktivitas dan diferensiasi osteoblas. Berdasarkan hal tersebut, Cissus quadrangularis dapat menjadi obat herbal alternatif yang potensial dalam membantu mempercepat proses kesembuhan fraktur pada penderita osteoporosis,” tutur Prof Ira. 

Lebih lanjut, Prof Ira memberi rekomendasi untuk pembuatan sediaan dengan metode teknologi nano. Fungsinya adalah untuk meningkatkan sifat kelarutan obat, transportasi, dan pelepasan senaywa aktif yang terkontrol serta memperbaiki stabilitas dari bahan penelitian. Temuan Prof Ira juga dapat terus berkembang dengan mempertimbangkan efek osteogenik yang ada pada ekstrak tikel tulang. Hal ini serupa dengan pemanfaatannya sebagai growth factor pada kultur stem cells.

Penulis: Khumairok Nurisofwatin

Editor: Yulia Rohmawati