Universitas Airlangga Official Website

Dedikasi pada Penelitian, Dosen UNAIR Lakukan Penelitian hingga Daerah Terluar Indonesia

Seorang pria mengenakan kemeja tradisional Indonesia dan kacamata, Prof Dr Sarkawi B Husein.
Prof Dr Sarkawi B Husein, guru besar Fakultas Ilmu Budaya (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR) sebagai kampus kelas dunia senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kualitasnya. Tak hanya mencetak lulusan terbaik, UNAIR juga memiliki dosen-dosen dan peneliti yang berprestasi. Salah satunya, Prof Dr Sarkawi SS MHum. Berlatar belakang sebagai mahasiswa ilmu sejarah dan arkeologi, Prof Sarkawi mengaku telah memiliki ketertarikan dalam menulis dan melakukan penelitian sejak sebelum memasuki bangku kuliah.

Saat memasuki perkuliahan, ia mulai menulis banyak artikel yang termuat dalam majalah Sahabat Pena, dari Pos Indonesia, dan Surat Kabar Identitas. Ketertarikannya pada penelitian itu membawanya melanjutkan pendidikan hingga mendapatkan beasiswa University Research for Graduate Education (URGE) dari Bank Dunia yang bekerja sama dengan Indonesia.

Ia juga melanjutkan pendidikan doktoral di UGM dan melanjutkan pendidikan post-doctoral di Leiden, Belanda selama 2.5 bulan. Tepatnya pada Lembaga Penelitian Bahasa, Sejarah, dan Kebudayaan di Belanda, yakni Koninklijk Instituut voor Taal –, Land – en Volkenkunde (KITLV). Prof Sarkawi menjadi tiga orang terpilih dari 20 orang yang mengajukan penelitian proyek revolusi.

Hingga saat ini, Dosen Prodi Ilmu Sejarah UNAIR itu aktif terlibat dalam penulisan buku-buku mengenai sejarah dan revolusi. Seperti salah satu book chapter yang berjudul “From the parliament to the streets.: The State of East Indonesia, 1946-1950” dalam Revolutionary Worlds: Local Perspectives and Dynamics during the Indonesian Independence War, 1945-1949

Ia mengungkapkan bahwa melakukan riset merupakan hal yang seorang dosen lakukan. Menurutnya, menulis dan mengajar harus berdasarkan penelitian yang berkualitas. “Bagaimana kita bisa menulis penelitian, kalau kita tidak pernah melakukan riset? Apa yang mau kita ajarkan kepada mahasiswa jika tidak ada penelitian yang kita lakukan? Kan tidak mungkin kita memakai penelitian dari bertahun-tahun lalu. Jadi, penelitian ini juga sebagai prasarana memperbarui ilmu dan pengayaan pada mahasiswa,” terang dosen yang berfokus pada sejarah lingkungan itu.

Topik yang kini menjadi fokus Prof Sarkawi adalah sejarah lingkungan, sejarah kota, sejarah perbatasan, dan sejarah agama. Selama lima tahun berkali-kali mengunjungi pulau sebatik, ia menulis sebuah penelitian berjudul History, education, and border area: An introduction study on education at the indonesia-malaysia border, sebatik island, north kalimantan

“Bicara mengenai sejarahnya (Pulau Sebatik, red) itu, tidak bisa kita dapat penjelasan yang komprehensif kalau tidak datang langsung kesana. Misalnya, dari mengunjungi Sebatik itu kita tahu bahwa ada konferensi London yang menyebabkan terpisahnya Pulau Sebatik jadi dua, sebagian  milik Indonesia, dan sebagian lagi miliki Malaysia,” paparnya.

Penulis: Febriana Putri Nur Aziizah

Editor: Khefti Al Mawalia