UNAIR NEWS – Pasca dua tahun vakum kegiatan akibat pandemi Covid-19, Perkumpulan Karyawan Purna Bhakti (PKPB) Universitas Airlangga sukses menyelenggarakan pertemuan halalbihalal, yang dilaksanakan di Hotel Grand Inna Simpang Surabaya, Sabtu (21/5) lalu.
Tidak kurang dari 70 anggota PKPB UNAIR hadir. Selain termotivasi dua tahun tidak bisa melakukan pertemuan secara fisik, antusiasme peserta juga tertarik dengan penceramah yang berhasil dihadirkan, yaitu Ustaz dr H Agus Ali Fauzi PGD Pall Med (ECU). Tema ceramahnya dinilai juga sangat tepat, yaitu Hidup Sehat di Usia Lanjut sehingga sangat cocok dengan para pensiunan tenaga kependidikan (tendik) UNAIR. Apalagi dalam setiap ceramahnya, dokter ahli paliatif ini selalu membumbuhi dengan guyonan-guyonan segar.
Dalam sambutan awalnya, Ketua Umum PKPB UNAIR Dra Kusmawati menjelaskan, acara ini selain terdorong oleh situasi pasca lebaran juga motivasi para anggota yang kangen untuk berkumpul, yang bertepatan juga dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang sudah mereda. Kendati begitu, para peserta silaturahmi halalbihalal juga tetap mematuhi protokol kesehatan, mengenakan masker, karena dilaksanakan dalam ruangan tertutup.
“Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan suasana semakin kondusif, sehingga pengurus dan panitia bisa memenuhi keinginan anggota untuk menyelenggarakan pertemuan ini, yang sekaligus sebagai kegiatan pertama PKPB pasca pandemi Covid-19,” kata Bu Watik, panggilan akrab perempuan yang terakhir sebelum purna tugas berdinas di Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR ini.

Sementara dalam paparan ceramahnya, dr Agus yang memang sudah dikenal sebagai penceramah yang menekankan pada masalah kesehatan yang dikaitkan dengan agama Islam, antara lain mengurai hal-hal perilaku yang sebaiknya dilaksanakan dalam upaya menjaga jasmani dan rohani untuk tetap sehat, terutama pada usia lanjut.
“Jangan terlalu takut untuk melakukan pembatasan-pembatasan makanan yang dikonsumsi, karena bagaimana pun tubuh itu membutuhkan asupan nutrisi gizi.Yang terpenting jangan berlebihan dan harus seimbang, syukur kemudian disertai dengan olahraga semampunya dan sebisanya. Artinya, jangan memaksa. Misalnya berjemur di sinar matahari pagi, berjalan kaki selama 30 menit saja sebenarnya juga sudah cukup,” katanya.
Ditambah, secara rohani salah satu faktor yang mendorong seseorang akhirnya bisa sakit itu adalah pikiran. Pikiran yang negatif, selalu was-was, khawatir terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak benar. Untuk mengatasi hal itu disarankan harus bisa membuangnya, antara lain dengan pasrah dan memohon doa kepada Allah SWT, berzikir, dan atau bertaubat untuk tidak mengulangi perbuatan yang dianggap tidak baik.
“Apabila ada yang selalu memikirkan anggota keluarganya, baik itu anak, cucu, atau menantu, misalnya susah diarahkan atau diingatkan agar lebih baik, suka tidak nurut bahkan melawan (mawali – Jawa, Red), serahkan dan pasrahkan saja kepada Allah Yang Maha Punya dengan doa-doa yang baik. Insha Allah doa kita akan didengar dan suatu saat akan terjadi perubahan seperti yang diharapkan,” katanya.
Di akhir pertemuan ini sekaligus dimanfaatkan pengurus untuk melakukan dialog dengan anggota. Dalam kesempatan itu, Dra Kusmawati menjelaskan rentetan kegiatan yang dilaksanakan setahun sebelum pandemi dan saat pandemi. Misalnya bakti sosial. Dikatakan, organisasi tetap berjalan baik, hanya di saat pandemi terpaksa minus pertemuan fisik karena pembatasan sesuai protokol kesehatan. Artinya antara hak dan kuwajiban organisasi tetap jalan, seperti iuran anggota dan penyantunan kepada anggota yang sakit dan atau yang meninggal dunia.
Untuk itu disepakati pula dalam waktu dekat akan dilakukan penyesuaian aturan dari yang sudah ada dalam AD-ART PKPB UNAIR. Pada kesempatan ini pula dibagikan buku yang berisi sejarah singkat PKPB, daftar anggota, dan kegiatan yang dilaksanakan. Anggota hanya mengganti dengan biaya cetak yang tidak memberatkan.
“Yang penting dinamika organisasi harus terus berjalan sesuai aturannya, karena PKPB UNAIR ini resmi sebagai organisasi yang tercatat dan diakui Kemenkum HAM,” tambah Nono Beno, Sekretaris PKPB UNAIR. (Bes)