UNAIR NEWS – Salah satu mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga, Maissy Ar Maghfiroh, menjadi satu di antara beberapa mahasiswa yang lolos dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2022 (PMM 2). Memilih Universitas Katolik De La Salle Manado, ia berkesempatan mengikuti program selama bulan Agustus 2022 hingga Januari 2023.
“Jadi, mahasiswa PMM dapat mengikuti satu semester perkuliahan di luar kampus asalnya dan dapat belajar di luar prodi asal (pula, red),” jelas Maissy.
Bukan Hanya Belajar Akademik
Salah satu kegiatan dalam program itu adalah Modul Nusantara, yakni kegiatan non-akademik yang berisi rangkaian kegiatan kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat mempelajari kearifan lokal, mengingat mahasiswa yang mengikuti program ini berasal dari budaya yang berbeda-beda.
“Kalau kata anak sekarang, healing gratis. Pokoknya seru banget deh, asli!” ungkap mahasiswa Program Studi S1 Teknik Industri itu.
Tempat ikonik yang pernah dikunjungi yaitu Bukit Kasih Kanonang, yang di dalamnya terdapat lima rumah ibadah yaitu Gereja Katolik, Gereja Kristen, Kuil Buddha, Masjid, dan Candi Hindu yang letaknya pada puncak kedua bukit. Sedangkan di puncak pertama terdapat salib putih yang tingginya mencapai 53 meter.

“Aku sangat senang karena meskipun termasuk minoritas dalam hal agama di tengah lingkungan ini, masyarakat sekitar, khususnya teman-teman dan tenaga pendidik, sangat menghargai perbedaan tersebut,” tutur Maissy.
Dukungan LPDP dan UNAIR
Maissy mengaku bahwa ada beberapa fasilitas yang ia dapatkan saat mengikuti program, salah satunya adalah dibiayai secara penuh oleh LPDP. Selain itu, ia juga menyarankan agar selalu meminta pertimbangan dari dosen wali dan ketua program studi dalam hal apapun, salah satunya konversi SKS.
“Sempat bimbang, tapi aku diberi semangat untuk tetap melanjutkan PMM dan diperkenankan untuk mengikuti perkuliahan secara daring di Teknik Industri UNAIR. Dosen-dosen FTMM dan Teknik Industri sangat mendukung mahasiswanya untuk mengikuti program Kampus Merdeka,” ujarnya.
Maissy juga merekomendasikan program ini agar semakin banyak mahasiswa UNAIR yang memanfaatkan kesempatan serta peluang yang ada untuk terus menimba ilmu. “Cari pengalaman sebanyak-banyaknya dan perluaslah relasi seluas-luasnya. Sebab pengalaman adalah investasi yang paling berharga di kemudian hari,” tutupnya. (*)
Penulis: Leivina Ariani Sugiharto Putri
Editor : Binti Q. Masruroh