UNAIR NEWS – Divisi Ekonomi Kreatif (EKRAF) Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam (HIMA EKIS) Universitas Airlangga menggelar Bazaar One Day Festival pada Kamis (14/09/2023). Bazar tersebut berlangsung di Lapangan Depan Unit Layanan Terpadu (ULT), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR. Acara itu menghadirkan tenant food, drink, dan fashion mulai pukul 11.00 hingga 17.00 WIB.
Bazaar One Day Festival
Ilham Alfanul selaku Wakil Kepala Organizing Committee Entrepreneur Series menjelaskan bahwa bazar merupakan agenda baru HIMA EKIS. Selain itu, juga menjadi rangkaian terakhir dari One Day Festival.
“Bazar ini tidak hanya berfokus pada bisnis mahasiswa saja, tetapi terbuka untuk pelaku usaha bisnis di luar mahasiswa,” ujarnya.

Total tenant pada bazar itu ada 21. Tercatat, di antaranya berasal dari mahasiswa, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sponsor, dan store milik Ekonomi Islam.
“Sementara itu, rangkaian acara ini meliputi pameran stand bazar, live performance, games, dan doorprize,” paparnya.
Turut berpartisipasi memeriahkan acara, ada tampilan band mahasiswa dari Divisi Seni dan Olahraga (SEGA) HIMA EKIS. Tampilan itu, melangsungkan live performance akustik di tengah rangkaian acara bazar.
“Live performance bertujuan untuk menarik pengunjung dan menghibur teman-teman yang datang ke bazar. Selain itu, agar pengunjung tidak hanya melakukan transaksi jual beli, sehingga teman-teman dapat menikmati bazar yang sedang berlangsung,” tutur Ilham.
Perkenalkan Akad Melalui Bazaar One Day Festival
Ilham menjelaskan bahwa tujuan kegiatan itu untuk menghidupkan usaha. Terutama UMKM di sekitar Surabaya dengan menyediakan tenda untuk disewa saat bazar.
Sementara itu, Aisawa Oktira selaku Steering Committee (SC) dan Ketua Divisi EKRAF turut menjelaskan tujuan lainnya, yakni HIMA EKIS ingin memperkenalkan Akad kepada para penyewa tenda bazar.
“Karena kami Ekonomi Islam, kami menjelaskan kepada mereka saat technical meeting bahwa di bazar ini memakai Akad Ijarah (Akad Sewa Menyewa, red), sehingga mereka membayar uang untuk menyewa tenda dan selebihnya kita yang menanggung,” paparnya.
Pada akhir, ia menegaskan bahwa melalui langkah kecil itu, pihaknya berharap bahwa penjaga bazar tidak hanya berpartisipasi dalam bazar saja. “Lebih dari penjaga bazar juga mengetahui akad yang dikenalkan oleh Ekonomi Islam,” pungkasnya.
Penulis: Fath Tazkya Ernest Jamila
Editor: Nuri Hermawan