Universitas Airlangga Official Website

HMD Basasindo UNAIR Turut Ramaikan Ritual Sedekah Bumi di Blitar

Potret mahasiswa HMD Basasindo UNAIR saat kirap nasi tumpeng dan nasi takir (Sumber foto: narasumber)

UNAIR NEWS – Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Bahasa dan Sastra Indonesia (Basasindo) FIB UNAIR berkolaborasi dengan Abipraya. Kolaborasi itu bagian dari kompetisi Dikti Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (KKP Ormawa). 

HMD Basasindo tersebut memilih topik Desa Cerdas. Dari topik itu, tercetus usungan judul Youth Action For Smart Village sebagai Stimulasi Minat Literasi Masyarakat Sidorejo Blitar Berkarakter.

Serangkaian kegiatan telah berlangsung, salah satunya adalah ritual Bersih Desa Sedekah Bumi Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Dalam wawancaranya, Jagad Marsela Eka Putri mengatakan bahwa, kegiatan bersih desa ini memiliki hubungan dengan tema yang mereka usung.

Jaga Literasi Kebudayaan di Bulan Suro

“Tentu ada, kegiatan ini memiliki korelasi dengan pojok literasi kebudayaan. Masyarakat Desa Sidorejo dengan bangga menyedekahkan hasil buminya sebagai bentuk rasa syukur dan memperingati tahun baru bulan Suro,” ujar Jagad (28/7/2023).

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, (26/7/2023) tersebut dipanitiai oleh mahasiswa UNAIR. Lebih lanjut, Jagad menjelaskan bahwa sebagian mahasiswa UNAIR juga menjadi bagian dari arak-arakan bersama warga sambil membawa nasi takir.

Tidak hanya itu, mahasiswa UNAIR yang hadir dalam acara tersebut juga ikut membawa persembahan panji-panji hasil bumi Desa Sidorejo, mulai dari pembawa bendera pusaka sampai membawa persembahan.

“Kegiatan berlangsung dengan arak-arakan dari Pasar Patok menuju Alas Sumber Ponggok. Setelah itu, hasil bumi dan nasi takir terkumpul dalam satu tempat dan kemudian doa yang empat pemuka agama panjatkan. Kemudian masyarakat dengan antusias merebutkan hasil bumi yang telah mendapat doa tersebut,” jelasnya.

Kenalkan Budaya ke Generasi Lanjut

Jagad berharap acara seperti ini harus tetap lestari dan terjaga karena ini juga merupakan salah satu bentuk nguri-nguri budoyo dari tanah Jawa. Tandasnya, acara seperti ini juga harus senantiasa diturunkan dari generasi ke generasi agar tidak terlupakan. Karena di dalamnya terdapat banyak tradisi, salah satunya adalah tradisi seni rebana.

“Tujuan kami untuk mempertahankan dan melestarikan kebudayaan dan kesenian yang ada di Desa Sidorejo, maka dari itu kami ikut serta membantu segala bentuk persiapan sebelum acara. Banyak hal kami lakukan untuk mempersiapkan acara ini, salah satunya adalah dengan membuat tumpeng persembahan hasil bumi, mengikuti kegiatan bazar UMKM sampai ke puncak acara,” tutupnya.

Penulis: Cahyaning Safitri

Editor: Nuri Hermawan