Universitas Airlangga Official Website

ICAS 13 Ajang bagi Peneliti Tampilkan Hasil Karya

Hologram piramida yang menampilkan aksara Brahmi Selatan Akhir Ragam yang ditampilan Sinta pada Pameran ICAS 13 di Balai Pemuda Surabaya pada Minggu (28/7/2024) hingga Kamis (1/8/2024). (Foto: Icha Nur Imami Puspita)
Hologram piramida yang menampilkan aksara Brahmi Selatan Akhir Ragam yang ditampilan Sinta pada Pameran ICAS 13 di Balai Pemuda Surabaya pada Minggu (28/7/2024) hingga Kamis (1/8/2024). (Foto: Icha Nur Imami Puspita)

UNAIR NEWSThe 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS) berlangsung sejak Minggu (28/7/2024) hingga Kamis (1/8/2024). Gelaran dengan konsep Conference-Festival (Confes) ini menjadi wadah bagi para peneliti untuk menampilkan hasil karyanya.

Salah satu peneliti yang menampilkan hasil karyanya adalah Sinta Ridwan. Sinta panggilan akrabnya menampilkan karya Paleografi di Jawa Bagian Barat. Karya tersebut ia tampilkan di Balai Pemuda Surabaya selama gelaran ICAS 13 berlangsung.

Sinta mempresentasikan jenis-jenis aksara kuna yang ditemukan pada prasasti di Jawa Bagian Barat, mulai abad ke 5 hingga 16 masehi. Meski ragam prasasti di Jawa Bagian Barat lebih sedikit dengan Jawa Bagian Timur, ternyata Jawa Bagian Barat memiliki aksara kuna yang lebih beragam. 

Sinta menggunakan sumber dari prasasti dan sumber manuskrip dalam membuat karya ini. Ia memanfaatkan ilmu paleografi untuk mengilustrasikan berbagai bentuk aksara kuna.

Ragam aksara kuna Jawa Bagian Barat ini ditampilkan di atas media hologram tiga dimensi yang dapat memancarkan cahaya. Hologram tersebut berbentuk piramida terbalik dengan aksara Brahmi Selatan Akhir menjadi titik tengah ruang pameran. Hal ini menyihir mata dan menggugah minat para pengunjung yang datang.

Sinta menceritakan bahwa saat ini ia tengah menempuh pendidikan S3 Arkeologi  di Universitas Indonesia. Menampilkan hasil kerja kerasnya pada khalayak dunia menjadi pengalaman yang seru bagi Sinta. “Tidak lebih dari dua minggu, semuanya baru berproses. Rasanya penuh tekanan, terharu, dan sangat emosional,” katanya.

Sinta menambahkan bahwa ia harus merelakan jam tidur berkurang demi menampilkan karyanya pada ICAS 13. “Seru banget selama proses dua minggu terakhir. Serba sat set dan full begadang,” tuturnya.

ICAS 13 bagi Sinta merupakan kesempatan besar untuk menunjukkan hasil penelitiannya ke dunia. “Ini kesempatan buat aku menyajikan hasil kerja kerasku kepada orang banyak dalam bentuk pameran, tidak hanya ke masyarakat lokal, tapi seluruh dunia,” tutupnya.

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Edwin Fatahuddin