Universitas Airlangga Official Website

ICEB 2023 Ulas Uregnsi Proximity Marketing dan Islamic Finance

Suasana 7th International Conference and P.hD Colloquium for Economics and Business atau ICEB pada 4 Oktober 2023 di Aula Fadjar FEB UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengadakan 7th International Conference and PhD Colloquium for Economics and Business atau ICEB 2023. Berlangsung pada 4-5 Oktober 2023 di Aula K.R.T. Fadjar Notonagoro FEB UNAIR, acara tersebut menarik atensi sekitar 300 mahasiswa maupun dosen dari berbagai perguruan tinggi. 

Selain keynote speech dari Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, ada juga keynote speech lainnya dari Drs Ec Putut Sri Muljanto dari PT PELINDO dan Herman Saheruddin PhD dari Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. Usai keynote speech tersebut, agenda memasuki sesi seminar yang diisi oleh Prof Dr Julian Ming Sung Cheng dari National Central University (NCU) Taiwan dan Prof Dr Moh Edil Abd Sukor dari Universiti Malaya, Malaysia.  

Proximity Marketing

Prof. Julian membawakan materi perihal “Proximity Marketing”. Ia menjelaskan bahwa hal itu merupakan distribusi konten periklanan secara nirkabel dan terlokalisasi yang terkait dengan lokasi tertentu. 

Adapun periklanan dan perangkat promosi berbasis lokasi telah ada sejak lama. “Sejak awal praktik berdasarkan alamat IP pengguna pada tahun 1990an, teknologi yang mendasarinya telah mengalami kemajuan dengan kecepatan yang semakin meningkat,” terang Prof Julian. 

Guru Besar NCU tersebut juga menuturkan bahwa ponsel menjadi benar-benar berkembang pada pergantian milenium. Selain itu, sambungnya, produsen juga berlomba-lomba untuk mengembangkan perangkat seluler dan broadband yang lebih canggih.

“Terutama selama pandemi Covid-19, banyak pemerintah negara dan pejabat kesehatan telah menerapkan teknologi proximity marketing. Tujuannya juga untuk menciptakan solusi digital untuk mereka sendiri, bukan kontak fisik,” ujarnya.  

Perihal cara kerja proximity marketing ini, Prof Julian menjelaskan bahwa kampanye proximity marketing berbasis lokasi bekerja dalam beberapa langkah sederhana melalui perangkat kecil dan nirkabel. Lebih lanjut, pria yang memiliki keahlian dalam bidang Channels of Distribution itu juga menerangkan bahwa proximity marketing memiliki beberapa keuntungan. 

“Contohnya memberikan pengalaman pelanggan secara langsung, menawarkan iklan yang disesuaikan pada waktu yang tepat, dan memungkinkan pelanggan membandingkan berbagai promosi dan mencari penawaran terbaik yang tersedia. Bahkan, teknologi ini juga menghemat waktu konsumen dan menghadirkan kenyamanan,” ulasnya.

Keuangan Islam & Pembangunan Berkelanjutan

Usai materi dari Prof. Julian, selanjutnya adalah materi dari Prof. Dr. Moh Edil Abd Sukor yang membawakan materi perihal “The Role of Islamic Finance in Promoting Sustainable Development”

Pertama-tama, ia menyampaikan perihal pentingnya sustainable development. Menurutnya, hal itu merupakan pendekatan yang holistik dan berpikiran maju untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi umat manusia. 

“Secara bersamaan, tambahnya, sustainable development juga esensial sebab mendorong masa depan yang seimbang dan adil bagi semua orang, dan memberikan peta jalan menuju pembangunan yang bertanggung jawab,” ujarnya. 

Ia juga menjelaskan sekilas tentang Islamic Finance atau keuangan Islam. Menurutnya, keuangan Islam di bawah hukum Islam dipandu oleh seperangkat prinsip dan nilai-nilai yang mengedepankan keadilan, keadilan, dan perilaku etis. 

“Keuangan Islam berupaya menciptakan sistem keuangan yang lebih berkeadilan,” jelasnya. 

Selain itu, Prof. Edil juga menerangkan keselarasan alami antara keuangan Islam dan pembangunan berkelanjutan. “Keuangan Islam melarang investasi dalam aktivitas yang dianggap berbahaya secara moral dan sosial, seperti alkohol, perjudian, dan senjata.” terangnya.

Pada akhir, Prof. Edil juga menjelaskan bagaimana keuangan Islam mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan selaras dengan SDG’s. Menurutnya, penyediaan keuangan syariah dan tambahan lapisan tata kelola yang memastikan dana penerbitan terarah. 

“Juga, kemampuannya menjaga keberlanjutan dan stabilitas selama krisis keuangan,” pungkasnya. 

Tentang bukti nyata keselarasan tersebut, Prof Edil memberikan beberapa contoh seperti ESG Sukuk dan Waqf atau Islamic Development Bank

Penulis: Danar Trivasya Fikri

Editor: Nuri Hermawan