Universitas Airlangga Official Website

Ikuti Program Education Impact Study di Malaysia, Mahasiswa FIB jadi Delegasi Terbaik

Dwiki Achmad Thoriq terpilih sebagai delegasi terbaik program EI-SI Vol. 3 Malaysia (Foto: Istimewa)
Dwiki Achmad Thoriq terpilih sebagai delegasi terbaik program EI-SI Vol. 3 Malaysia (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) berkesempatan bertolak ke Negeri Jiran Malaysia. Ia adalah Dwiki Achmad Thoriq. Mahasiswa semester 4 itu berpartisipasi dalam program Education Impact Study International (EI-SI) Vol. 3 2025. 

Berbekal prestasi dengan menjadi juara satu dalam National Education Essay Festival (NES-Fest) dari PT Education Impact Nusantara, ia mendapatkan pendanaan penuh saat pergi mengeksplorasi Malaysia. Ia menyampaikan kegiatan yang ia ikuti berlangsung selama tiga hari mulai Sabtu (19/4/2025) hingga Senin (21/4/2025). 

“Aku ingin mengasah kemampuanku dalam menulis esai. Mempertimbangkan benefit yang didapatkan apabila menjadi juara juga menjadi salah satu motivasiku. Setelah diumumkan menjadi juara 1 NES-Fest 2024, aku mengaplikasikannya ke dalam program Education Impact Study International (EI-SI) Vol. 3 2025 karena aku telah memenuhi syarat untuk dibiayai sepenuhnya,” jelasnya. 

Selama di sana, Diki sapaanya, menuturkan melakukan eksplorasi ke berbagai tempat-tempat ikonik. Mulai dari kuil hingga museum sejarah. “Pada hari pertama, aku mengeksplorasi Bukit Bintang dan Kuala Lumpur City Centre. Kemudian di hari kedua, aku mengeksplorasi Batu Caves, Museum Bank Negara, serta Chinatown. Pada hari ketiga, aku mengeksplorasi Balai Seni Negara dan mempresentasikan hasil studi sebagai penutup rangkaian,” sebutnya.

 Presentasi akhir mengenai hasil observasi terkait linguistik komparatif (Foto: Istimewa)
Presentasi akhir mengenai hasil observasi terkait linguistik komparatif (Foto: Istimewa)

Dari berbagai kunjungan yang ia jalani selama tiga hari, ia mengungkapkan bahwa banyak kesan yang ia dapatkan. Salah satunya adalah ketika berkunjung ke Batu Caves. “Di sana aku melihat bagaimana etnis Tamil dapat melaksanakan ibadah mereka dengan khidmat. Tak hanya itu, kunjungan ke Museum Bank Negara juga membuatku terkesan karena sejarah keuangan Malaysia dapat dikemas dengan interaktif dan edukatif,” tuturnya.. 

Perjalanan Diki dalam program tersebut turut membuahkan hasil. Berkat rasa ingin tahu yang tinggi serta presentasi akhir yang memukau, ia dinobatkan sebagai salah satu delegasi terbaik. “Topik yang aku angkat pada presentasi hari terakhir adalah linguistik komparatif. Aku mencoba untuk merancang hasil observasi sebaik mungkin dari apa yang aku lihat dan pahami selama mengikuti program ini,” ungkapnya.

Menurutnya, banyak pengetahuan serta wawasan baru yang ia peroleh di Malaysia secara langsung. Mulai dari bahasa, pendidikan, serta tata kota. “Dengan mengikuti studi di Kuala Lumpur ini, lebih banyak pengetahuan yang aku dapatkan,” terangnya. 

Kedepan, Ia menyebutkan bahwa berencana untuk menawarkan adik-adik tingkatnya agar mengikuti program ini untuk memberi kesempatan serta menciptakan proses regenerasi. Selain itu, ia juga berniat untuk mempelajari bahasa Indonesia dan Malaysia serta sejarah keduanya secara lebih mendalam. 

Penulis: Mohammad Adif Albarado

Editor: Yulia Rohmawati