UNAIR NEWS – Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) – RSUD Dr Soetomo melakukan kunjungan ke SMA Negeri 1 Giri, Banyuwangi. Kunjungan tersebut merupakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) dengan tema “Generasi Sehat tanpa Rokok”. Pengmas tersebut menyasar siswa-siswi kelas 10 sebagai bentuk pencegahan terhadap adiksi rokok, terutama pada remaja.
Pengmas yang berlangsung pada Sabtu (24/8/2024) itu berkolaborasi dengan Universiti Malaya, dengan mengundang dua associate professor yaitu Associate Professor Dr Amer Siddiq Bin Amer Nordin dan Associate Professor Dr Aida Syarinaz Binti Ahmad Adlan. Pembukaan acara secara langsung oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat SKM MSi.
Rangkaian Kegiatan
Awal kegiatan adalah pre-test dan skrining kepada peserta menggunakan instrumen ketergantungan ASSIST. Penapisan dilakukan dengan menanyakan penggunaan beberapa zat seperti rokok, alkohol, marijuana, kokain, dan lain sebagainya. Selanjutnya, menanykana seberapa sering penggunaan zat-zat tersebut bila menggunakan. Siswa-siswi yang terdeteksi memiliki masalah ketergantungan ataupun memiliki masalah terkait kesehatan jiwa mendapatkan pengarahan untuk melakukan konseling dengan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas FK UNAIR.
Acara berlanjut dengan pemaparan materi yang secara garis besar terdiri dari topik mengenal rokok dan bahayanya, gambaran penggunaan rokok di kalangan remaja, adiksi rokok, dan bagaimana kiat menjalani hidup sehat tanpa rokok. Dokter Soetjipto SpKJ SubspAd (K), konsultan di bidang adiksi FK UNAIR – RS Dr. Soetomo membawakan materi tersebut secara simultan di Gedung Graha dan perpustakaan. Selain itu, dr Agustina Sjenny SpKJ (K), psikiater RSUD Blambangan Banyuwangi juga turut menjadi pemamar materi.
Setelah materi tersampaikan, acara selanjutnya adalah diskusi dan tanya jawab yang berlangsung cukup interaktif. Dengan melibatkan cukup banyak pertanyaan baik dari siswa maupun guru sekolah. Adapun pertanyaan yang diajukan mengenai bahaya menjadi rokok pasif, zat yang membahayakan pada rokok, eksistensi rokok di Indonesia, dan lainnya. Peserta yang aktif mendapat apresiasi berupa booklet berhenti merokok. Sebagai bahan evaluasi, di penghujung acara, seluruh peserta mengerjakan post-test.
Berjalan lancar dan sukses, pengabdian masyarakat ini harapannya dapat meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SMA. Khususnya tentang bahaya merokok sehingga dapat mencegah adiksi rokok di kemudian hari.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini dan berterima kasih pada dokter-dokter dari UNAIR Harapannya remaja di Banyuwangi dapat meneruskan upaya Kabupaten Banyuwangi dalam mengendalikan penggunaan rokok,” ucap Plt. Kadinkes Banyuwangi.
Penulis: Tim Pengmas Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNAIR