Universitas Airlangga Official Website

ILSA Kenalkan Peluang Karir Mahasiswa FH di Perusahaan FMCG

Endi Hizki memaparkan materi dalam webinar Career Talk ILSA 2024 Unveiling Legal Frontiers, Exploring Career Path in Modern Corporate Dynamics: FMCG (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Endi Hizki memaparkan materi dalam webinar Career Talk ILSA 2024 Unveiling Legal Frontiers, Exploring Career Path in Modern Corporate Dynamics: FMCG (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Meniti karir di perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) telah menjadi impian banyak mahasiswa. Tak terkecuali mahasiswa yang memiliki latar belakang dari bidang hukum. Untuk memberikan peluang yang lebih luas, International Law Student Association (ILSA) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar Career Talk bertajuk “Unveiling Legal Frontiers, Exploring Career Path in Modern Corporate Dynamics: FMCG” pada Minggu (3/11/2024) secara daring.

Webinar tersebut menghadirkan dua pembicara berpengalaman sebagai staf legal di perusahaan FMCG, Nutrifood. Endi Hizki dan Ahmad Mizan hadir sebagai pembicara. Keduanya memberikan wawasan tentang pekerjaan sebagai staf legal di perusahaan FMCG berdasarkan pengalaman profesional mereka.

Berdasarkan pengalamannya, Endi mengatakan bahwa fungsi utama staf legal adalah memastikan semua kepatuhan hukum dan perlindungan hukum tercapai. “Mulai dari proses produksi di pabrik hingga produk tersebut sampai ke tangan konsumen. Ada peran dari staf legal untuk memastikan semuanya sesuai dengan standar kepatuhan hukum dan terlindungi secara legal,” tuturnya.

Ahmad Mizan memaparkan materi dalam webinar Career Talk ILSA 2024 Unveiling Legal Frontiers, Exploring Career Path in Modern Corporate Dynamics: FMCG (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ahmad Mizan memaparkan materi dalam webinar Career Talk ILSA 2024 Unveiling Legal Frontiers, Exploring Career Path in Modern Corporate Dynamics: FMCG (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Untuk mencapai semua hal tersebut, tentu saja ada tanggung jawab yang harus terpenuhi. Ia menjelaskan, tanggung jawab pertama yang harus staf legal laksanakan adalah mengelola transaksi korporat harian. Maka dari itu, staf legal sering mendapat julukan sebagai tim pendukung (support team). Dalam hal ini, staf legal tidak terjun langsung dalam transaksi tersebut. Melainkan, berada di belakang layar untuk memastikan transaksi berjalan dengan baik. 

“Contohnya, saat kami ingin membuat kontrak dengan distributor untuk mendistribusikan produk-produk kami. Peran staf legal adalah memastikan hak dan kewajiban perusahaan seimbang dengan distributor. Sehingga, distribusi dapat berjalan tanpa kendala,” ujarnya.

Lebih lanjut, Endi mengungkapkan bahwa staf legal juga berperan besar dalam dispute resolution atau penyelesaian sengketa. Ia menambahkan, peran staf hukum tidak selalu berupa litigasi. Namun juga mencakup mediasi dan sosialisasi sebagai bagian dari upaya penyelesaian.

“Secara umum, tanggung jawab staf legal di FMCG dan khususnya di Nutrifood terdiri dari beberapa hal ini. Yang kemudian seluruh sektor yang berkaitan dalam proses bisnis perusahaan menerapkannya,” Imbuhnya. 

Ketika membahas industri FMCG atau perusahaan secara umum, biasanya posisi legal di perusahaan adalah sebagai legal counsel atau in-house legal. Yang biasanya diisi oleh individu dengan latar belakang hukum. Namun, Ahmad mengungkapkan bahwa seseorang dengan latar belakang hukum juga dapat mengisi berbagai posisi lain yang tidak secara langsung terkait dengan hukum.

“Contohnya adalah divisi Human Resource (HR). Beberapa perusahaan memiliki bagian khusus dalam HR yang menangani hubungan industrial atau aspek hukum ketenagakerjaan. Bagian ini mengurus berbagai hal. Seperti kontrak kerja, PHK, pesangon, serta urusan dengan serikat pekerja, perjanjian kerja bersama, dan lain-lain,” ungkapnya

Selain itu, dengan berlakukannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) sejak 17 Oktober, posisi data privacy officer atau data protection officer menjadi sangat penting. Lantaran sangat dibutuhkan di perusahaan untuk mengelola data pribadi.

Ahmad menegaskan bahwa ini merupakan peluang bagi individu dengan latar belakang hukum. Terutama bagi mereka yang memiliki minat dalam perlindungan data pribadi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). “Jadi jangan terpaku tapi coba eksplor. Siapa tahu ada perusahaan-perusahaan yang membuka dan membutuhkan background hukum pada fungsi-fungsi lain selain daripada in-house legal,” pungkasnya.

Penulis: Nadia Azahrah Putri

Editor: Yulia Rohmawati