Universitas Airlangga Official Website

Impian Sejak Kecil Hingga Menjadi Wisudawan Berprestasi 

Rheyna Anissa Pramesti
Rheyna Anissa Pramesti, Wisudawan Berprestasi S1 Fakultas Kedokteran Gigi (sumber: dok pribadi)

“To everyone with a dream, know that your dreams are valid and on your path. Youre never denied and only redirected,” – Catriona Gray

UNAIR NEWS – Momentum wisuda Universitas Airlangga (UNAIR) periode 241 menjadi momen yang tak terlupakan bagi Rheyna Anissa Pramesti. Pada akhir masa studi S1-nya ia menyandang gelar wisudawan berprestasi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG UNAIR).  

Berawal dari impiannya sejak kecil untuk menjadi dokter gigi membuat Rheyna memiliki tekad yang bulat untuk memilih FKG UNAIR. Tak mudah bagi Rheyna untuk mewujudkan impiannya, ia harus menelan pahitnya kegagalan ditolak di kedokteran gigi berbagai perguruan tinggi.  

“Menjadi keluarga FKG UNAIR merupakan salah satu anugerah yang aku syukuri selama ini, karena setelah sekian kegagalan yang aku alami dan berakhir berjodoh dengan FKG UNAIR,” tutur Rheyna.  

Aktif Berorganisasi Hingga Eksis di Kancah Internasional 

Rheyna merupakan sosok mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi dan memiliki segudang prestasi selama studi S1-nya. Tak ayal jika ia berhasil menjadi wisudawan berprestasi pada akhir studinya. Pada semester awal, ia telah menyandang predikat awardee peraih medali emas dalam ajang bergengsi yakni Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan.  

Tak hanya itu, ia berkesempatan untuk research intern di Seoul National University (SNU). Ia belajar dan penelitian langsung mengenai ilmu kedokteran gigi dengan lecture dan profesor di SNU.  

“Kesempatan untuk melakukan penelitian di SNU merupakan pengalaman bergharga yang tidak semua mahasiswa mendapatkan kesempatan emas tersebut. Selama program, benar-benar aku manfaatkan untuk mengasah skill dan knowledge untuk jenjang karir sebagai dokter gigi,” ujarnya.  

Wisudawan berprestasi itu juga aktif dalam kegiatan dan organisasi sosial, salah satunya dengan tergabung dalam United Nation Association (UN) Indonesia. Ia mewakili UNAIR dalam International Youth Day 2023 dan berkesempatan berdiskusi untuk menciptakan Indonesia Zero Emission 2045. 

Salah satu kunci keberhasilannya dalam mempertahankan akademik dan prestasi yakni menentukan target tiap semesternya. Hal ini efektif untuk menyeimbangkan kegiatan non-akademik dan akademiknya. “Selain itu, dukungan dan doa orang tua turut menyertai dan menuntunku hingga di titik ini,” ungkapnya.

Penulis: Satrio Dwi Naryo

Editor: Khefti Al Mawalia