Universitas Airlangga Official Website

Impurities Jadi Faktor Utama dalam Kondisi Gagal Ginjal Akut Misterius

Prof Dr apt Juni Ekowati, M Si dalam webinar ‘Kupas Tuntas Gagal Ginjal Akut Misterius’ (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Memperingati Hari Imunologi, Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Imunologi UNAIR menyelenggarakan webinar Kupas Tuntas Gagal Ginjal Akut Misterius. Mengundang Prof Dr apt Juni Ekowati, M Si, Ketua Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi UNAIR, webinar tersebut dilangsungkan secara daring pada Kamis (8/12/2022).

Juni menjelaskan bahwa sirup merupakan larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dengan kadar tinggi. “Di dalam sirup tersebut ada bahan aktif obat, baik yang murni maupun campuran, pelarut, dan bahan tambahan lainnya,” ungkap Juni.

Yang sedang marak dibicarakan yakni propilena glikol (PG) dan polietilena glikol (PEG) merupakan dua di antara banyak pelarut untuk sediaan sirup. Dilaporkan oleh United States Food and Drug Administration (FDA), kedua pelarut ini relatif aman dan tidak beracun sehingga dapat digunakan sebagai bahan tambahan maupun pelarut untuk sediaan oral, topikal, serta parenteral.

“Lalu, darimana asalnya bahan kimia dapat berbahaya dalam obat? Pada sediaan obat, tidak jarang bahan aktif obat itu terdegradasi atau pecah menjadi sesuatu yang bersifat ‘mencemari’ atau sering disebut impurities. Keberadaannya dapat mempengaruhi efikasi dan safety dari obat tersebut,” papar Juni.

Ditinjau dari proses sintesisnya, Juni menjelaskan bahwa PG dan PEG akan menghasilkan senyawa sampingan berupa etilen glikol (EG) yang juga merupakan cemaran berbahaya dengan sifat toksik. “Dalam perjalanannya, EG yang dioksidasi di hati akan membentuk glikoaldehid, kemudian dioksidasi lagi hingga membentuk glycolic acid,” terang Juni.

Tidak sampai di sana, tambahnya, glycolic acid akan dioksidasi lanjutan membentuk glyoxylic acid dan oxalic acid. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan keracunan serta acute kidney injury karena adanya kristal kalsium oksalat.

Meskipun tidak semua impurities aman, ada beberapa juga yang dapat menyebabkan toksik berupa teratogenik, karsinogenik, atau bahkan acute kidney injuries. Munculnya impurities dapat terjadi pada masa produksi maupun masa penyimpanan sehingga Juni mengimbau agar para pengonsumsi obat mengetahui serta mematuhi aturan pakai dan penyimpanan obat. (*)

Penulis : Leivina Ariani Sugiharto Putri

Editor : Binti Q. Masruroh