UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., menilai sangat tepat hadirnya Indonesia Career Center Network (ICCN) sebagai himpunan Pusat Pembinaan Karier berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sebab dengan pembinaan karier yang tepat diharapkan akan mempercepat penyerapan lulusan perguruan tinggi dan atau mampu menciptakan lapangan kerja.
”Visi dan tujuan kita pengelola perguruan tinggi menjadi sama, dan ini merupakan bagian dari visi pembangunan nasional,” tandas Prof. M Nasih dalam sambutan pembukaan Indonesia Career Center Summit (ICCS) 2018, di Aula Kahuripan, Gedung Manajemen UNAIR, Jumat (21/9). Dalam ICCS ke-3 ini, UNAIR dalam hal ini Pusat Pembinaan Karier dan Kewirausahaan (PPKK) UNAIR ditunjuk menjadi penyelenggaraan. ICCS ke-3 akan berlangsung dua hari.
Dikatakan demikian, karena menurut Prof. Moh nasih, keadaan lingkungan atau era antara dahulu dengan saat ini sangat berbeda. Dahulu, katakan tahun 1970-an, lulusan perguruan tinggi bisa langsung dan mudah terserap lapangan kerja. Tetapi sekarang, dengan 4000-an perguruan tinggi yang menghasilkan puluhan ribu sarjana setiap tahun, tentu persaingan menjadi ketat.
”Sekarang ini bahasanya ya persaingan, persaingan, dan persaingan. Era seperti tahun 70-an tidak akan kita jumpai lagi,” kata Guru Besar Akuntansi FEB UNAIR ini.

Ketua Pusat Pembinaan Karier dan Kewirausahaan (PPKK) UNAIR Dr. Elly Munadziroh, drg., MS., selaku ketua panitia ICCS 2018 atau ke-3 ini melaporkan, kegiatan ini diikuti oleh 120 orang terdiri dari perwakilan pusat pembinaan karier pada perguruan tinggi se-Indonesia.
”Hampir semua hadir kesini, mulai dari Aceh hingga Papua. Sedangkan pembicaranya baik dari Kemenristekdikti dan dari lembaga swasta yang terkemuka,” tambah Dr. Elly Munadziroh.
Pembicara yang dihadirkan tersebut antara lain Ir. Prakoso, MM., Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Presiden ICCN Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST., MT., Erwin Muniruzaman, Talent Managemen and Organization Aligment Leader-Willis Towers Weston, serta Muhammad Fajrin Rasyid Co-Founder & Presiden Bukalapak.
Hal senada juga disampaikan Presiden ICCN Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST., MT., bahwa hadirnya ICCN diakui sangat diharapkan untuk mampu meningkatkan kualitas lembaga pusat pembinaan karier di masing-masing perguruan tinggi. Dari 4.700-an perguruan tinggi negeri-swasta di Indonesia, terdapat sekitar 550-an pusat pembinaan karier yang baru setahunan berdiri.
”Jadi diantara kami memang masih banyak yang harus belajar. Tetapi dengan adanya ICCN kami harapkan pengembangan karier tak hanya menunggu hibah dari kementerian, tetapi bisa berbagi baik mulai Iptek hingga kerjasama. Sehingga antara yang masih baru dengan yang sudah lama masing-masing bisa belajar,” kata Bambang Setia Budi.
Dikatakan, masing-masing pusat pembinaan karier memiliki potensi sendiri-sendiri. Ada yang unggul di bidang sistem IT, unggul bidang pembinaan, unggul bidang program, implementasi, dsb. Karena itu ia yakin bersama ICCN akan terus saling belajar untuk maju bersama. Bagi perguruan tinggi yang masih akan mendirikan lembaga pembinaan karier, hendaknya tidak segan-segan menimba ilmu dan pengalaman bagaimana harus memulai dan mengembangkannya.
”Sehingga peranan pusat pembinaan karier tidak hanya jop placement atau penempatan kerja, tetapi juga lebih dari itu,” tambah Presiden ICCN Bambang Setia Budi.
Selesai pembukaan ICCS ke-3 tahun 2018 yang dilakukan oleh Rektor Universitas Airlangga dengan pemukulan gong, acara langsung dilanjutkan dengan pengarahan Kemenristekdikti yang disampaikan Ir. Prakoso, MM., Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti. (*)
Penulis: Bambang Bes