UNAIR NEWS – Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dan laju kecerdasan buatan (AI) menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan AI menggantikan peran pendidik seperti guru dan dosen.
Namun, Guru Besar Sosiologi Pendidikan FISIP UNAIR, Prof. Dr. Tuti Budirahayu, Dra., M.Si., menyatakan bahwa kekhawatiran tersebut terlalu naif. “Saya rasa kalau kita khawatir itu menggantikan peran kita sebagai guru dan dosen, menurut saya terlalu naif. Artinya kita sebagai manusia, kalau semua bergantung pada robot atau AI, maka jati diri kita akan hilang,” ujarnya.
AI sebagai alat bantu, bukan pengganti:
– AI tidak bisa menggantikan jiwa, empati, dan pengalaman manusia.
– Pendidik tetap berperan sebagai pengarah, penyaring informasi (pemfilter), dan pemberi makna dalam pembelajaran.
Peran penting pendidik di era AI:
– Terus belajar dan berkembang, agar tidak tertinggal oleh teknologi.
– Meningkatkan kompetensi, termasuk literasi digital dan pemanfaatan AI secara bijak.
– Kolaborasi antar generasi, untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan dan pengalaman.
Baca Juga:
Infografik lainnya
Soal Potensi AI Gantikan Pendidik, Pakar Sosiologi Pendidikan Angkat Suara