UNAIR NEWS – Muncul varian baru virus Avian Influenza (AI) atau Flu Burung pada hewan mamalia. Di Amerika, telah merebaknya virus AI yang menjangkit unggas dan sapi perah sejak awal tahun 2024. Namun, baru berhasil teridentifikasi jenis virus AI tersebut pada bulan Maret 2024.
Terdapat lima gejala pada sapi perah jika terkena virus flu burung di antara yaitu, penurunan nafsu makan, keluarnya leleran dari hidung, feses yang kengket atau encer, dehidrasi dan demam, dan kualitas susu pada sapi perah yang terpapar pun konsistensi kental dan pekat, serta berwarna kuning mrip kolostrum.
Kemudian juga terdapat lima gejala pada kucing jika terpapar virus flu burung yaitu, penurunan nafsu makan, demam atau lesu, leleran lendir pada mata, sesak nafas, dan terdapat gejala syaraf yang mengalami gangguan koordinasi gerak, tremor, dan kejang disertai kebutaan.
Menurut Prof Dr Suwarno drh MSi, yang merupakan Pakar Virologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR), hal yang berbahaya adalah susu yang dihasilkan virus tersebut. Susu mentah yang tidak dipasteurisasi dapat menjadi penyebab penyebaran virus pada spesies lain, termasuk kucing, harimau, singa, anjing, unggas domestik, serta hewan liar lainnya.
Baca juga:
Waspada Munculnya Varian Virus Flu Burung pada Sapi Perah dan Kucing