UNAIR NEWS – Universitas Airlangga saat ini tengah mencanangkan untuk menjadi 500 kampus kelas dunia. Untuk merealisasikan program tersebut salah satu caranya adalah dengan menciptakan banyak mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar (student exchange) ke luar negeri. Maka dari itu, Universitas Airlangga memberikan pengetahuan sejak dini kepada calon mahasiswa baru pada acara Airlangga Education Expo.
Kepada calon mahasiswa baru, Mustaghfiroh Yusuf selaku staf Airlangga Global Engagement (AGE) UNAIR menjelaskan mengenai program student exchange dan summer course. Menurutnya, summer course merupakan bagian dari student exchange. Sedangkan student exchange merupakan aktivitas mahasiswa yang pergi ke universitas lain di luar negeri untuk melakukan kegiatan akademik maupun non akademik.
“UNAIR sendiri sekarang sudah memiliki banyak ikatan kerja sama dengan universitas asing. Baik di Asia, Eropa, Amerika, semuanya sudah terbuka lebar untuk mahasiswa UNAIR,” tuturnya.
Firo sapaan akrabnya, mengatakan, semakin banyak mahasiswa UNAIR yang belajar di luar negeri maka semakin besar pula reputasi UNAIR di mata dunia. Dengan hal itu, tujuan UNAIR berada di peringkat 500 besar dunia bisa tercapai.
Alumnus terbaik dari jurusan Ilmu Komunikasi tahun 2010 tersebut menambahkan, ada beberapa proses yang harus dilalui mahasiswa agar bisa mengikuti salah satu program yang UNAIR tawarkan. Diantaranya, seleksi dokumen mahasiswa, skor TOEFL yang harus memenuhi, dan nilai akademik yang baik.
“Selain itu ada juga interview dan focus grup discussion. Tujuannya adalah untuk memperlancar dan menambah percaya diri pada mahasiswa dalam berbicara bahasa Inggris,” tambahnya.
Firo menambahkan, salah satu program yang ada di UNAIR lainnya ialah Program Amerta (Academic Mobility Exchange for Under Graduate at Airlangga). Dalam program itu, seluruh mahasiswa asing dari seluruh dunia yang kuliah di UNAIR dimasukkan dalam wadah kelas internasional.
“Kalau sudah menjadi bagian dari keluarga Universitas Airlangga, teman-teman semua bisa mendapatkan experience yang luar biasa karena bisa satu kelas dengan mahasiswa asing. Program ini tidak ada biaya tambahan lagi dan terbuka untuk semua fakultas. Tapi ada syaratnya seperti yang sudah dijelaskan tadi,” ucapnya.
Di akhir pembicaraan, Firo menjelaskan mengenai masalah keuangan. Perihal ini, tambahnya, ada program yang seluruh biayanya ditanggung universitas dan ada yang ditanggung oleh pihak penyelenggara. Misalnya United States-Indonesia Partnership Program (USIPP).
“Semua mahasiswa berhak untuk mengikuti program student exchange. Waktu atau semesternya, tergantung persyaratan dari universitas yang akan diajak kerja sama,” pungkasnya.
Penulis: M. Najib Rahman
Editor: Nuri Hermawan
