UNAIR NEWS – Dampak globalisasi dan teknologi membuat akses menuju negara lain lebih mudah. Salah satu negara yang menjadi tujuan utama adalah Jerman. Mulai mencari pekerjaan hingga melanjutkan studi. Perpustakaan Universitas Airlangga bekerja sama dengan Wisma Jerman mengadakan acara “Deutsch Nextgen” yang memberikan informasi seputar kursus, ujian, hingga program-program di Jerman. Acara itu terlaksana pada Selasa (5/12/2023) di Ruang Parlinah, Perpustakaan Kampus B Dharmawangsa, Universitas Airlangga. Setidaknya akan ada pemahaman tentang alasan memilih berkuliah dan berkarir di Jerman.
Pihak Wisma Jerman menghadirkan tiga pembicara yakni Hani Diola selaku pimpinan bahasa Wisma Jerman, Andung Sayogo membahas budaya dan apa saja yang dapat dilakukan di Jerman, serta Siti Aminah membahas ausbildung (semacam vokasi) di Jerman.
“Terima kasih banyak sudah datang hari ini dan kami senang atas kehadiran teman-teman semua di acara pertama seri Nextgen. Hari ini kami akan coba menunjukkan kepada teman-teman semua berapa banyak pintu gerbang yang dapat dimasuki untuk menuju ke Jerman,” sambut Diola.
Mengapa ke Jerman?
Dari sekian banyak negara yang dapat dikunjungi, Jerman lebih dipilih oleh banyak orang karena beberapa hal seperti harapan mendapatkan karir atau pekerjaan yang lebih baik, standar hidupnya lebih tinggi, dan negaranya aman.
“Yang ingin kerja atau studi di Jerman, akhir-akhir ini lebih mudah digapai/diakses. Pilihannya pun beragam, anda bisa tinggal dan melanjutkan di Jerman, atau kembali ke Indonesia membangun tanah air,” ungkap Diola.
Jika memilih studi di Jerman, ada beberapa keunggulan yang ditawarkan. Yakni dapat memilih ingin kuliah dengan menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Jerman. Karena Jerman merupakan negara maju dan sadar bahwa Jerman menjadi tempat tujuan untuk studi, maka disediakan mata kuliah-mata kuliah yang khusus berbahasa Inggris untuk menunjang studi mahasiswa mancanegara. Lalu biaya terjangkau, hampir seluruh universitas negeri di Jerman itu bebas biaya.
“Seperti yang kita ketahui kebanyakan ilmu pengetahuan lahir di Eropa, dan Jerman salah satu negara yang ilmu pengetahuan banyak lahir disana. Sehingga tak heran jika literatur dapat diakses dengan mudah dan beragam,” jelas Andung Sayogo.
Kesempatan kerja di Jerman pun dapat dibilang tinggi, serta kesempatan untuk bergaul multikultural juga sangat tinggi karena Jerman merupakan tempat bertemunya orang dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda.
Selain studi, di Jerman kita juga dapat melakukan Au Pair (orang tua asuh), Ausbildung (vokasi, pelatihan kerja), dan Freiwilliges Soziales Jahr (program sosial)
Ausbildung, Setengah Magang Setengah Kuliah
Siti Aminah menjelaskan bahwa ausbildung adalah semacam vokasi sekaligus pelatihan kerja dimana teori-teori dipelajari di kampus dan prakteknya dilaksanakan di perusahaan. Di ausbildung, kita akan diajari dari nol hingga seratus tentang bidang yang kita tekuni, jadi nantinya diharapkan dapat ahli di bidang tersebut.
Adapun hal menarik dalam ausbildung adalah anerkennung atau penyetaraan ijazah. Di mana ijazah yang didapatkan di Indonesia harus disesuaikan dengan kondisi sistem pengetahuan di Jerman, sehingga mungkin kita perlu belajar lagi sesampainya di Jerman.
Untuk mendaftar ausbildung, perlu mendaftar enam bulan sebelumnya. Berikut adalah tahapan mendaftar ausbildung. Pertama tentu membuat CV (curriculum vitae), dilanjutkan dengan mencari tempat kerja, lalu kontrak dan anerkennung, dan mengajukan visa.
Penulis: Muhammad Naqsya Riwansia
Editor: Feri Fenoria