Universitas Airlangga Official Website

Inisiasi Komunitas Literasi, Alumnus FIB Juarai Ajang Pemuda Pelopor

Alumnus FIB UNAIR, Soffya Ranti S Hum Berhasil Menyabet Juara Kategori Bidang Inovasi Teknologi, Pemuda Pelopor Kota Surabaya 2025 (Foto: Dok. Narasumber)
Alumnus FIB UNAIR, Soffya Ranti S Hum Berhasil Menyabet Juara Kategori Bidang Inovasi Teknologi, Pemuda Pelopor Kota Surabaya 2025 (Foto: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWS – Alumnus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Soffya Ranti S Hum tunjukkan kontribusinya terhadap pemberdayaan masyarakat. Melalui komunitas literasi yang ia inisiasi, lulusan Sarjana tahun 2021 itu berhasil menyabet juara ajang Pemuda Pelopor kategori Bidang Inovasi Teknologi ajang Pemuda Pelopor. Penghargaan tersebut ia terima secara langsung di Gedung Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata Kota Surabaya pada Senin (28/4/2025). 

Kompetisi Pemuda Pelopor merupakan ajang untuk menjaring muda-mudi dengan inovasi dan kreativitas. Tujuan kompetisi ini guna memberikan manfaat dan dampak sosial pada lingkungan sekitar terutama di Surabaya. Terdapat lima bidang dan terdiri dari 41 peserta dari perwakilan seluruh kecamatan di Surabaya. 

Setiap peserta yang mengikuti Pemuda Pelopor harus memiliki ide dan produk yang telah berjalan minimal satu tahun. Soffya mengungkapkan bahwa ia membawa gagasan berupa komunitas yang ia inisiasi sejak 2023 akhir. 

“Di sini aku membawa gagasan dari komunitas MenulisID. Komunitas ini bergerak dalam bidang penulisan digital berbasis situs WordPress. Komunitas ini mendorong siapa pun untuk memetik ide dan membuahkan karya tulis, nantinya dapat dipublikasikan lewat situs kami,” ujarnya.

Selain bergerak dalam bidang pengiriman karya, MenulisID juga mengadakan kelas menulis online gratis tentang keterampilan penulisan era saat ini. Seperti SEO, copywriting, penulisan opini dan lainnya.

Soffya mengikuti kompetisi ini berangkat dari kondisi di lingkungan sekitarnya. Seperti kalangan siswa dan mahasiswa dengan tingkat literasi yang minim. Ia ingin komunitas literasi yang ia inisiasi itu dapat menjadi pelopor platform penulisan digital pertama untuk berkarya di Surabaya.

“Aku ingin menjadikan MenulisID platform penulisan digital pertama untuk berkarya bagi siswa maupun mahasiswa di Surabaya. Maka dari itu ajang ini sangat bermanfaat bagi kami untuk memperkuat awareness MenulisID. Tujuannya agar masyarakat Surabaya hingga Jawa Timur dapat mengenal dan bergabung untuk meningkatkan literasi konvensional dan digital,” ungkap Soffya.

Selain itu, Soffya juga memaparkan bahwa adanya bonus demografi di Indonesia tidak boleh disia-siakan. Oleh karena itu, akses belajar digital akan lebih mudah dijangkau dan gratis untuk siswa atau mahasiswa membekali diri dengan kemampuan penulisan kreatif di masa depan. 

Tantangan dalam kompetisi ini bagi Soffya yaitu rasa overthinking dan keterbatasan dalam mengadakan acara. Apalagi jika juri datang untuk melakukan penilaian. “Saat sosialisasi aku sempat berpikir bahwa MenulisID belum layak diajukan dan kesulitan dalam pengadaan tempat. Kami hanya memanfaatkan kafe atau UMKM untuk berkumpul. Namun rencana Tuhan berbeda, akhirnya MenulisID bisa menyabet juara di Pemuda Pelopor Surabaya bidang Inovasi Teknologi,” tambahnya.

Penulis: Ersa Awwalul Hidayah

Editor: Yulia Rohmawati