UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali meraih prestasi membanggakan. Kali ini, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (BASASINDO) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR, Muhimatul Khoiriyah sukses meraih juara III lomba esai nasional. Lomba esai nasional bertajuk “Lencana” tersebut terselenggara pada Sabtu (4/5/2024) hingga Sabtu (1/6/2024) secara daring oleh Universitas Negeri Malang (UM).
Hima dalam keterangannya menyebutkan bahwa ia mengangkat sebuah inovasi aplikasi edukasi HAM berbasis aktivitas poin dalam esainya. Aplikasi bernama PAHAM itu memiliki dua fitur utama, yakni edukasi HAM dengan literasi dan activity point.
“Alasan aku buat aplikasi ini karena aplikasi dari pemerintahan atau aplikasi lain masih terkait pelanggaran HAM yang spesifik kasus menjadi korban atau pelaku. Sedangkan yang aku tawarkan konsep pemahaman HAM yang lebih implementatif,” jelasnya.
Ia juga mengatakan alasan esainya berfokus pada kasus perundungan yang dinilai masih sangat masif. “Aku fokus ke bullying karena bullying banyak dialami oleh anak-anak di usia pelajar. Bullying juga salah satu kasus yang harus cepat diselesaikan karena bullying termasuk dalam pelanggaran HAM. Dan HAM juga masuk dalam poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang harus dicapai,” terangnya.
Fenomena HAM Jadi Inspirasi
Dalam penjelasannya, Hima menyebutkan bahwa minimnya pengetahuan masyarakat terutama usia remaja mengenai HAM menjadi inspirasinya dalam membuat inovasi tersebut. “Selama ini itu banyak siswa yang sebenarnya butuh pemahaman mengenai HAM. Tetapi mereka tidak mendapatkan pemahaman itu. HAM itu dijelaskan secara teoritis, tapi pelaksanaanya mereka masih bingung,” ungkapnya.
Hima juga menerangkan bahwa aplikasi yang coba ia wujudkan nantinya akan dapat terintegrasi secara langsung dengan stakeholder terkait. “Aku juga menuliskan bahwa aplikasi ini ketika diwujudkan dengan bantuan stakeholders. Itu nanti akan bisa terintegrasi dengan aplikasi milik Komnas HAM. Kalau aplikasi Komnas HAM sifatnya pelaporan, aplikasiku ini nanti sebagai bentuk pelaksanaanya,” imbuhnya.
Ajak Gemar Berkompetisi
Tak lupa, Hima mengajak mahasiswa agar berani mengambil kesempatan berkompetisi untuk menuangkan ide-ide yang ada. “Dengan kompetisi, kita bisa mengukur seberapa jauh kemampuan kita untuk mengaplikasikan ide-ide yang kita miliki. Jadi, ide-ide itu tidak mengendap,” ujarnya.
Menurutnya, menulis merupakan metode yang paling efektif mengasah kemampuan seorang mahasiswa. “Sebagai mahasiswa kita harus bisa nulis dan salah satu metode yang paling bagus untuk mengasah kemampuan adalah dengan ikut lomba seperti esai ini,” pungkasnya.
Penulis: Mohammad Adif Albarado
Editor: Yulia Rohmawati