Universitas Airlangga Official Website

Inovasi Beras Analog Bawa Mahasiswa UNAIR Terbaik V

Muhammad Ridwan dan Diza Ulya Nurfaizah Tampilkan B-GUARDIAN. (Foto: Istimewa)
Muhammad Ridwan dan Diza Ulya Nurfaizah Tampilkan B-GUARDIAN. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi kembali menyabet prestasi nasional. Muhammad Ridwan dan Diza Ulya Nurfaizah membawa pulang penghargaan Terbaik V Bidang Karya Tulis Ilmiah Kompetisi Mahasiswa Nasional bidang ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan (KBMK) 2024. Dalam ajang besutan Pusat Prestasi Nasional KEMENDIKBUD RISTEK mereka membawa inovasi B-GUARDIAN : Beras Analog dari Umbi Porang dan Limbah Buah Naga.

Ketua Tim, Muhammad Ridwan menuturkan B-GUARDIAN tidak hanya sebagai diversifikasi pangan sebagai bahan pokok pengganti beras utama. Keunggulan B-GUARDIAN adalah sumber karbohidrat porang dengan Indeks Glikemik (IG) lebih rendah dan serat lebih besar daripada beras. Penderita diabetes melitus aman mengonsumsi produk tersebut. Buah naga yang memiliki kandungan kaya vitamin dengan fungsi anti radikal bebas.

“Pemanfaatan limbah buah naga sebagai produk dapat menguntungkan petani serta mendukung petani organik. B-GUARDIAN dapat meningkatkan ekonomi berkelanjutan khususnya konsep ekonomi hijau,” tutur mahasiswa Kesehatan Masyarakat FIKKIA Angkatan 2022 itu.

Ibu rumah tangga merupakan ahli dalam urusan dapur, kebutuhan pokok, kesehatan keluarga yang menjadi target konsumen. Peran ibu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan beras analog itu menekan laju angka diabetes melitus terkhusus di Kabupaten Banyuwangi. Sekaligus mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat akibat limbah buah naga. 

“Rencana kedepan untuk memaksimalkan produk B-GUARDIAN ini. Penulis akan memperkenalkan produk ke dinas, stakeholder, dan mitra terkait dijadikan produk beras analog khas Banyuwangi yang sehat dan kaya akan manfaat,” ujar Ridwan.

Pembuatan B-GUARDIAN menggunakan metode ekstruksi dengan 4 tahapan inti. Pertama, proses persiapan bahan campuran yaitu porang dan buah naga menjadi tepung. Pembuatan tepung porang melalui pengurangan kandungan kalsium oksalat menggunakan larutan NaCl 15 persen. Pembuatan tepung buah naga melalui pemotongan dan pengeringan bersuhu 40°C selama 10 jam hingga kadar air di bawah 10 persen. 

“Potongan buah naga yang telah kering digiling menjadi tepung dan diayak menggunakan saringan 100 mesh. Sebagai bahan pelarut, maka dilakukan pembuatan ekstraksi buah naga akan menggunakan metode maserasi sehingga diperoleh ekstrak air buah naga,” jelasnya. 

Kedua, tahapan formulasi dengan dengan mencampur bahan dengan komposisi campuran yaitu 7 persen tepung buah naga dari berat tepung umbi porang yang digunakan, 10 persen ekstrak buah naga dari berat tepung umbi porang yang digunakan dan 10 persen air dari berat tepung umbi porang yang digunakan. Kemudian bahan dicampur menggunakan mixer hingga kalis dan semi basah. 

Ketiga, tahap pembentukan untaian dan pemotongan menggunakan metode ekstraksi, dengan menggunakan alat pencetak khusus sehingga diperoleh butiran-butiran adonan yang berbentuk silinder berukuran 3 sampai 5 mm. Keempat, tahap pengeringan, butiran adonan tadi kemudian dikukus selama sekitar 6 menit pada suhu 90-100℃ hingga adonan mengalami gelatinisasi. Lalu dikeringkan menggunakan suhu 40℃ selama 10 jam.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Khefti Al Mawalia