Universitas Airlangga Official Website

Inovasi Budikdamber Tingkatkan Ketahanan Pangan di Panti Asuhan Sidoarjo

Suasana Pengabdian Masyarakat di Panti Asuhan Insanul Kamil Al-Khaer di Kecamatan Waru, Sidoarjo, pada 18-19 Mei 2024 (Foto: Istimewa)
Suasana Pengabdian Masyarakat di Panti Asuhan Insanul Kamil Al-Khaer di Kecamatan Waru, Sidoarjo, pada 18-19 Mei 2024 (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Panti Asuhan Insanul Kamil Al-Khaer di Kecamatan Waru, Sidoarjo, berhasil menerapkan budidaya lele dengan metode “Budikdamber” (Budidaya Ikan dalam Ember) pada 18-19 Mei 2024. Teknologi ini menggabungkan aquaponik dengan sistem sirkulasi pasif, menyediakan solusi praktis dan efisien untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Rozi SPi MBiotech mengatakan budikdamber menggunakan ember sebagai media utama, di mana lele dipelihara dalam air yang diperkaya dengan nutrisi dari tanaman seperti pakcoy atau sawi yang tumbuh di atasnya.

Program ini adalah bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh tim mahasiswa yang ingin mendukung ketahanan pangan lokal. 

“Kami ingin memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat sekitar, terutama bagi anak-anak di panti asuhan yang membutuhkan sumber makanan bergizi dan berkelanjutan,” ujar Laras, anggota tim PKM.

Sistem Budikdamber ini tidak hanya memberikan sumber protein dari ikan lele yang dipelihara, tetapi juga sayuran segar seperti kangkung dan bayam yang tumbuh di atas ember. Hasil panen dari budidaya ini mampu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak panti asuhan sekaligus mengajarkan mereka tentang pentingnya ketahanan pangan dan teknik budidaya yang berkelanjutan.

Pemilik Panti Asuhan Insanul Kamil Al-Khaer, yang dikenal sebagai Umi, menyambut baik inovasi ini. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dari dosen dan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga yang telah memperkenalkan teknologi Budikdamber ini. Anak-anak di sini sekarang bisa menikmati ikan lele dan sayuran segar yang dibudidayakan sendiri, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka,” ujarnya.

Inisiatif ini juga berdampak positif pada lingkungan sekitar. Dengan mengurangi ketergantungan pada pasokan makanan dari luar, panti asuhan ini mampu mengurangi jejak karbon dan membantu menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, teknologi sirkulasi pasif yang digunakan membuat sistem ini lebih mudah diakses dan diadopsi oleh masyarakat luas, terutama bagi mereka dengan keterbatasan sumber daya.

Penulis: Rosali Elvira Nurdiansyarani

Editor: Feri Fenoria

Baca Juga:

Pengmas FK UNAIR Usung Isu Kesehatan Reproduksi Remaja di Tuban

Pengmas FK UNAIR Ajak Masyarakat Tulungagung Melek dan Cegah Penyakit Hepatitis