Universitas Airlangga Official Website

Inovasi Solar Dryer Dome FTMM Raih Best Community Engagement pada InACE di Universiti Malaya

UNAIR NEWS – Upaya Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) bersinergi dengan Airlangga Community Hub (ACDH), dengan  inovasi Solar Dryer Dome mendapatkan award InACE 2023. InACE 2023 yang diselenggarakan di Universiti Malaya pada tanggal 29 – 30 Agustus 2023, merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh World University Association Community Development (WUACD) dengan Ketua Umum adalah Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Nasih, M.Si, Ak. Implementasi produk tepat guna tersebut, sangat membantu kalangan masyarakat nelayan Desa Pengudang, Kec. Teluk Sebong, Kab. Bintan Kepulauan Riau. Isu yang diangkat adalah adanya kebersihan ikan hasil pengeringan, keefektifan proses pengeringan dan penggunaan energi non fosil.

Sebagai presenter pada InACE adalah Prof. Dr. Retna Apsari, M. Si, IPM selaku Wakil dekan 3 FTMM. Lebih lanjut Prof. Dr. Retna Apsari, M. Si dalam paparannya menegaskan, bahwa energi matahari akan dikonversi menjadi listrik yang dapat menyalakan penghangat ruangan untuk mengeringkan ikan pada cuaca hujan. Ide ini menawarkan proses pengeringan yang tahan cuaca karena terlindung dari hujan, sehingga kualitas ikan tetap terjaga dan kebersihan ikan akan terlindungi dengan baik.

 “Award yang didapatkan yang terkait dengan penggunaan renewable energy (EBT) di Desa Pengudang, khususnya energi panas matahari yang melimpah di pesisir pantai Pengudang, semakin memberikan semangat pada tim peneliti FTMM untuk terus berkarya. Hal tersebut juga sebagai wujud Meaningfull Research dari SMART University UNAIR, juga sebagai upaya pemaksimalan penggunaan energi surya untuk meminimalkan dampak buruk dari adanya perubahan iklim”, ungkap Prof. Dr. Retna Apsari, M. Si.

Menurut Wakil Rektor Bidang RICD UNAIR Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, ACDH Bintan merupakan salah satu sasaran RICD UNAIR di daerah perbatasan. Lebih lanjut Prof. Ni Nyoman menjelaskan bahwa ACDH UNAIR juga menyasar Daerah pesisir, yaitu Banyuwangi dan remote area yaitu Pulau Gili Iyang.

Dalam diskusi setelah penganugerahan, Prof. Retna Apsari mengungkapkan kebanggaannya bahwa hasil kerja bersama tim diantaranya adalah yaitu Rizki Putra Prasetyo (dosen prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan), Prisma Mengantoro (Dosen Teknik Elektro) dan Yoga Utha Nugraha (Dosen Teknik Elektro) beserta mahasiswa dapat diapresiasi di level internasional. “Melalui kegiatan ACDH ini selain bertujuan untuk menghilirisasi solar dryer dome untuk pengeringan ikan berbasis energi surya, juga  menyampaikan bahwa pembuatan solar dryer dome tersebut  sebagai wujud implementasi dari pelaksanaan SDG’s poin 7 (Affordable and Clean Energy), 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) dan 13 (climate action),” tandasnya.

Implementasi desain alat tersebut di Desa Pengudang, berkolaborasi dengan perguruan tinggi lokal di Kepulauan Bintan  oleh Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji (FT UMRAH) yang di komandani oleh Anton Hexso Yunianto, ST, M. Si dan Tonny Suhendra, ST, M.Cs beserta mahasiswa FT UMRAH. “Dengan kolaborasi yang apik ini, diharapkan UNAIR mampu memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini, mengoptimalkan nilai tambah dan memberikan dampak yang signifikan secara lokal, nasional dan global khususnya untuk masyarakat nelayan di desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan,” tegas Prof. Dr. Retna Apsari, M. Si. Pada akhir wawancara,  berharap keterlibatan FTMM khususnya dan UNAIR pada umumnya dalam menuntaskan permasalahan nelayan tidak hanya di Desa Pengudang saja, melainkan di seluruh wilayah yang memiliki permasalahan serupa. Lebih lanjut, dengan berkolaborasi, maka problem solving akan lebih mudah dan cepat menemui titik temu yang solutif.