Universitas Airlangga Official Website

Intip Keseruan ICAS 13 Festival Night yang Terbuka untuk Umum

Anugrah Hamdani sang dalang Pakar Sajen saat ICAS 13 Festival Night pada Selasa (30/7/2024) di Depan Perpustakaan Kampus Dharmawangsa B UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Serangkaian agenda pada hari ketiga The 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS) berlangsung sangat meriah. Setelah pada pagi hingga siang hari para peserta mengikuti berbagai kegiatan workshop dan diskusi. Pada sore hingga malam harinya, mereka dapat menikmati berbagai suguhan menarik di ICAS 13 Festival Night. 

ICAS 13 Festival Night berlangsung pada hari Senin (29/7/2024) hingga Kamis (1/8/2024). Festival tersebut berlangsung di Depan Perpustakaan Kampus Dharmawangsa B UNAIR. Berbagai macam pertunjukan dapat masyarakat saksikan, mulai dari pertunjukan budaya tradisional hingga modern. 

Beberapa pertunjukan tradisional yang ditampilkan adalah Reog Ponorogo, Wayang Potehi, dan Wayang Kulit. Sementara pertunjukan modern yang disajikan berupa penampilan band, DJ, dan masih banyak lagi. Tak ketinggalan D’Professor Band yang personilnya berisikan guru-guru besar UNAIR ikut unjuk gigi. 

Salah satu pertunjukan yang tak kalah mencuri perhatian adalah penampilan Paguyuban Karawitan Sastra Jendra (Pakar Sajen). Pertunjukan ini berasal dari salah satu Badan Semi Otonom (BSO) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR. Pertunjukan Pakar Sajen berlangsung pada hari Selasa (30/7/2024). 

Kisah heroik Gatotkaca dalam bentuk wayang kulit menjadi sosok yang disajikan oleh Pakar Sajen. Anugrah Hamdani, sang dalang Pakar Sajen, mengatakan Gatotkaca terpilih karena sosoknya yang tegar dan kuat. “Kami ingin memperkenalkan Gatotkaca kepada seluruh peserta ICAS 13 yang datang dari seluruh penjuru dunia. Sosok Gatotkaca menggambarkan tokoh yang tegar dan kuat,” tutur Dani.

Suasana pertunjukan Pakar Sajen saat ICAS 13 Festival Night pada Selasa (30/7/2024) di Depan Perpustakaan Kampus Dharmawangsa B UNAIR. (Foto: Istimewa)

Meski hanya memiliki waktu persiapan selama satu minggu. Pakar Sajen berhasil memikat mata para penonton. Harmonisasi nada gamelan, suara sinden, dan cerita dari dalang membuat pertunjukan semakin memukau. 

Apresiasi terhadap pertunjukan oleh Pakar Sajen disampaikan Antonio, peserta ICAS ke-13 asal Mexico. Ia mengungkapkan rasa kagumnya terhadap pertunjukan Pakar Sajen. “Saya banyak melihat berbagai pertunjukan seni mulai dari Jakarta, Solo, hingga Bali. Namun, pertunjukan mereka (Pakar Sajen, Red) menjadi yang terbaik,” terangnya.

Antonio menceritakan bahwa ini kali pertamanya menonton pertunjukan wayang kulit. Ia sangat mengapresiasi pertunjukan yang memukau dari Pakar Sajen. “Saya sangat mengapresiasi dan menikmati pertunjukannya. Saya harap banyak juga anak muda yang melestarikan tradisi yang kaya akan budaya ini,” ungkapnya.

Pakar Sajen salah satu Badan Semi Otonom (BSO) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR). (Foto: Istimewa)

ICAS 13 Festival Night terbuka untuk umum mulai pukul 13.00 hingga 20.00. Masyarakat dapat berkunjung untuk menikmati suguhan penampilan yang ada. Tak hanya itu saja, banyak tenan-tenan yang menyediakan berbagai macam produk. 

Produk yang disediakan mulai dari makanan, minuman, hingga cinderamata khas Kota Surabaya. Jadwal penampilan ICAS 13 Festival Night dapat dilihat melalui akun instagram @aiioc.unair.

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Edwin Fatahuddin