Universitas Airlangga Official Website

Isu Karies Anak Antarkan Mahasiswa FKG Juara Poster Nasional

Faukha Ilmania Salsabila (kiri) mewakili tim FKG UNAIR saat serah terima penghargaan juara Public Poster IIK Dentistry Scientific Meeting 5.0. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Faukha Ilmania Salsabila (kiri) mewakili tim FKG UNAIR saat serah terima penghargaan juara Public Poster IIK Dentistry Scientific Meeting 5.0. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) tidak hanya mencetak prestasi di bidang akademik saja, tetapi juga non-akademik. Kali ini, kabar berasal dari tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), yaitu Florentia Maria Irene Prananta, Faukha Ilmania Salsabila, dan Anastasya Vara Vadya. Dalam kompetisi itu ide mereka berangkat dari topik karies pada anak.

Ketiga mahasiswa itu berhasil meraih Juara III dalam ajang public poster nasional pada Sabtu (29/7/2023). Acara bertajuk IIK Dentistry Scientific Meeting 5.0 itu dihelat oleh Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, Kediri. Tim mengangkat judul Yuk Cegah karies anak bersama CIPUNG. Mereka mengkampanyekan enam langkah upaya pencegahan karies terhadap anak usia dini.

Faukha menyampaikan bahwa ide tersebut berangkat dari tingginya prevalensi karies gigi anak usia 5-6 tahun di Indonesia yang mencapai 93 persen. “Upaya pencegahan karies dini perlu dilakukan. Salah satunya adalah inovasi kami yang bisa disebut CIPUNG,” ungkap mahasiswa FKG UNAIR itu.

Langkah Pengendalian

CIPUNG merupakan singkatan dari lima langkah pencegahan yaitu check- up rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Lalu, ingat tanda-tanda karies. Kemudian, perluas wawasan orang tua mengenai kesehatan gigi anak. Selanjutnya, upayakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dua kali sehari dengan waktu dan teknik yang tepat. Say no konsumsi makanan manis dan lengket berlebihan. Dan, gunakan pasta gigi berfluorida. Selain itu, banyak anak usia dini yang salah dalam teknik menggosok gigi.

“Tujuan kami mengikuti lomba public poster untuk berkontribusi dalam kesehatan gigi anak di Indonesia dengan bahasa yang mudah masyarakat umum pahami. Sehingga, bisa menekan angka prevalensi karies anak di Indonesia,” tutur Anastasya.

Meski sempat mengalami kesulitan saat menyesuaikan karakter dan ide antar tim, tak memupuskan harapan tim untuk terus berjuang maju hingga final dan berhasil meraih Juara III.

“Dari ketiga anggota kelompok kami, tentunya akan selalu terdapat perbedaan baik dalam segi karakter dan ide. Sehingga membutuhkan banyak proses untuk menyatukan semuanya menjadi suatu karya yang lebih baik dengan sering melakukan diskusi,” ujar Florentia ketua tim FKG UNAIR itu.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bisa mengikuti proses ini dengan baik dan juga mendapatkan hasil yang memuaskan. Harapannya projek kami bisa menginspirasi banyak orang dan mengajak masyarakat untuk lebih aware terhadap early childhood caries,” imbuh Florentia menyampaikan harapannya. (*)

Penulis: Aidatul Fitriyah

Editor: Binti Q Masruroh