Universitas Airlangga Official Website

ITP sebagai Penanda Klinis Awal yang Jarang dari Penyakit Graves’

Ilustrasi oleh La Vanguardia

Penyakit Graves adalah salah satu bentuk paling umum dari hipertiroidisme autoimun dan telah dikaitkan dengan riwayat keluarga dengan penyakit autoimun serupa atau lainnya. Sebagian besar kasus penyakit Graves diagnosis dibuat, dengan ditemukannya pembesaran kelenjar tiroid, ophthalmopathy, dan sekumpulan gejala hipertiroid. Namun pada beberapa kasus, dapat berpotensi salah diagnosis, terutama bila terjadi tumpang tindih dengan tanda-tanda penyakit lain. ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura) trombositopenia  yang didapat, ditandai dengan penurunan jumlah trombosit kurang dari 100 × 103/L karena penghancuran trombosit yang dimediasi oleh sistem imun. Pada kelompok ITP sekunder trombositoopenia disebabkan oleh infeksi virus atau konsumsi obat, sementara untuk kelompok ITP yang terkait dengan penyakit autoimun, salah satunya terkait penyakit Graves. Kehadiran ITP sebagai gejala awal penyakit Graves sangat jarang, dan berpotensi salah diagnosis. Untuk itu memerlukan perhatian khusus. Pada laporan kasus ini disajikan seorang penderita penyakit Graves’ yang gejala awalnya suatu ITP.

Laki-laki A-27 tahun datang ke IGD karena epistaksis berulang sejak dua minggu yang lalu. Riwayatnya pasien didiagnosis dengan ITP setahun yang lalu, tetapi menghentikan pengobatannya sendiri. Jumlah trombositnya adalah 4000/μL dari Riwayat penyakit keluarga didapati Ibunya menjalani pengobatan penyakit Graves’ selama 15 tahun, tetapi tidak ada gondok atau oftalmopati yang tampak. Pada pasien ini didapati tanda vitalnya terus meningkat, dan pada pemeriksaan menggunakan skor Wayne menunjukkan suatu hipertiroidisme, yang selanjutnya dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan laboratorium peningkatan T4 dan penurunan kadar TSH yang merupakan diagnose pasti suatu kondisi hipertiroid. Diagnosis penyakit Graves ditegakkan dengan hasil pemeriksaan marker antibody yaitu peningkatan TRAb (Thyroid Reseptor Antybody) . Pasien saat itu dirawat secara bersamaan untuk penyakit ITP dan Gravesnya, dalam perjalanannya baik Graves’ maupun ITP  menunjukkan kemajuan yang sangat baik setelah keduanya ditangani secara Bersama-sama.

Penulis :   Handoko Hariyono, Jongky Hendro Prajitno

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

Link jurnal : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214624522000247

Journal of Clinical and Translational Endocrinology: Case Reports

Volume 26, December 2022, 100130 https://doi.org/10.1016/j.jecr.2022.100130