Universitas Airlangga Official Website

IWFAS Hadirkan Ahli Antropologi Forensik dari UWA dan ICRC

Gelaran International Workshop and Forensic Anthropology Symposium (IWFAS) 2024 yang resmi digelar pada Rabu (04/09/2024) di ASEEC Tower UNAIR (Foto: Humas FISIP)
Gelaran International Workshop and Forensic Anthropology Symposium (IWFAS) 2024 yang resmi digelar pada Rabu (04/09/2024) di ASEEC Tower UNAIR (Foto: Humas FISIP)

UNAIR NEWS – Serangkaian gelaran International Workshop and Forensic Anthropology Symposium (IWFAS) 2024 resmi digelar pada Rabu (04/09/2024). Ajang bergengsi ini telah terencanakan sejak tahun lalu oleh para dosen Antropologi Ragawi FISIP UNAIR.

Kegiatan ini bekerja sama dengan University of Western Australia dan International Committee of the Red Cross (ICRC). Rizky Sugianto Putri Sant MSi selaku Vice Chair International Workshop and Forensic Anthropology Symposium 2024 menjelaskan bahwa simposium ini bertujuan mengenalkan dunia forensik indonesia ke kancah internasional.

IWFAS 2024 berlangsung mulai tanggal 4-7 September 2024 di gedung ASEEC. Menghadirkan narasumber dan para akademisi yang bergelut di bidang Antropologi Forensik. Simposium ini juga mengajak para akademisi yang hadir untuk berdiskusi terkait ilmu antropologi forensik yang mereka angkat kedalam jurnal mereka.

Mengangkat topik Bagaimana Identifikasi Kerangka Manusia dari Segi Antropologi Forensik? menjadikan acara ini sangat menarik bagi para akademisi forensik. “Tema tersebut dipilih sesuai dengan workshop yang akan dilaksanakan selama tiga hari tersebut,” ungkap Kiki, sapaan akrabnya.

Tidak hanya topik yang menarik saja, namun narasumber workshop yang juga berpengalaman yaitu Dr Zuzana Obertová menyempatkan waktunya untuk berbagi ilmu Antropologi Forensik yang ia miliki. “Tidak hanya Dr Zuzana yang akan memberikan ilmunya, melainkan ada juga narasumber lain yang akan menambah wawasan para akademisi yang hadir,” sambung Dosen Antropologi FISIP UNAIR itu.

Rangkaian acara ini juga mengajak para peneliti antropologi forensik untuk menuangkan pemikiran mereka dalam diskusi panel yang menarik untuk dibahas bersama. “Kami juga mempersiapkan empat panel diskusi dengan para peneliti yang membawa topik menarik mereka. Diskusi ini akan melibatkan 27 peneliti dengan topik yang berbeda namun masih dalam ranah antropologi forensik,” jelas Kiki.

Pelaksanaan IWFAS 2024 tidak hanya menjadi acara bergengsi di FISIP UNAIR, melainkan memperkenalkan study center ilmu Antropologi forensik di Indonesia. “Melalui acara ini, kami berharap para akademisi dapat mengenal lebih bahwa FISIP UNAIR memiliki pusat kajian Antropologi Forensik terkini di bawah naungan Pusat Studi Kematian,” ucapnya.

Event IWFAS 2024 ini harapannya akan terus aktif dan berlanjut setiap tahun untuk mengkaji ilmu antropologi forensik bersama pengembangannya. “Kami berharap dari event ini akan mendapatkan sharing ilmu baru yang bermanfaat dan juga mengetahui perkembangan antropologi forensik. Tidak hanya itu, kami berharap agar acara ini akan terus ada setiap tahunnya,” pungkasnya.

Penulis: Humas FISIP UNAIR