Universitas Airlangga Official Website

Jadi Wisudawan Terbaik Berkat Konsistensi 

Savitri Shabira Dewanthy, Wisudawan Terbaik S1 Fakultas Perikanan dan Kelautan (dok pribadi)

“Ikuti alurnya dan jalani dengan maksimal” 

UNAIR NEWS – Perempuan asal Surabaya, Savitri Shabira Dewanthy merupakan lulusan program studi (prodi) Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR). Ia secara resmi dikukuhkan sebagai wisudawan pada momen wisuda periode 242. Tak tanggung-tanggung, ia juga mendapatkan gelar wisudawan terbaik, berkat keberhasilannya catatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74 dalam waktu 3,6 tahun studi. 

Selama proses menempuh pendidikan, Savitri mengaku mendapatkan gelar wisudawan terbaik bukanlah hal yang ia kejar. Selama ini, konsisten dalam mengerjakan tugas kuliah dan belajar sudah cukup. Namun ternyata, berangkat dari konsistensi belajarnya tersebut membawa Savitri mendapatkan hasil lebih. 

“Selama kuliah, belajarku ya saat mengerjakan tugas. Tetapi saat UTS ataupun UAS, aku berusaha memaksimalkan belajarnya, aku nggak terlalu menggebu-gebu buat mengejar gelar wisudawan terbaik,” ungkapnya.

Lolos Pendanaan PKM RE

Sebagai angkatan yang masuk pada masa pandemi Covid-19, Savitri bercerita bahwa ia tidak banyak mengikuti kegiatan maupun organisasi kampus. Namun, ia berhasil lolos pendanaan nasional dalam Pekan Kreatif Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) di sebanyak dua kali. 

“Karena saat itu kuliah daring, jadi nggak banyak ikut kegiatan kampus, tapi sejak maba tahun 2020 itu alhamdulillah pertama kali aku lolos pendanaan PKM-RE. Kemudian di tahun 2023 aku berhasil lolos pendanaan lagi, meski nggak sampai maju ke final PIMNAS,” tutur Savitri.  

Pada proposal kedua PKM-REnya yang lolos pendanaan, Savitri mendapatkan kesempatan untuk mengkonversinya menjadi skripsi. Ia mengangkat topik yang masih berkaitan dengan bidang ilmu yang ia tekuni. Hal tersebut mendorongnya dapat lulus lebih cepat dari targetnya. 

“Yang terakhir kemarin akhirnya bisa konversi ke skripsi. Jadi alhamdulillah bisa lulus cepat. Aku manfaatkan limbah sisik ikan mujair buat dijadiin kitosan. Kemudian aku tambahkan ke pembuatan bioplastik,” jelasnya. 

“Jadi, dilihat bagaimana pengaruh penambahan kitosan sisik ikan mujair itu terhadap karakteristik bioplastik,” tambah Savitri.  

Bagi Savitri, berhasil lolos pendanaan PKM selama dua kali adalah capaian terbaik selama ia menempuh ilmu. Konsistensi dan keteguhan belajarnya juga tentu mendapat dorongan dan dukungan dari orang-orang terdekatnya. “Orang tua, adik, sahabat, hingga kucing tersayang yang memegang peran dalam keberhasilan dari setiap prosesku,” tuturnya. 

Penulis: Syifa Rahmadina 

Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra  

Baca Juga: Bupati Mojokerto Imbau Mahasiswa KKN BBK Atasi Permasalahan di Masyarakat