UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar simposium internasional bertajuk “3rd International Symposium of Veterinary Education”. Acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Edukasi Veteriner Jepang-Indonesia (AJIVE) tersebut berlangsung pada Jumat (8/2) di Ruang Tandjung Adiwinata, FKH UNAIR. Tahun ini, UNAIR menjadi tuan rumah terselenggaranya simposium AJIVE ketiga, setelah sebelumnya diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada.
Simposium ini merupakan bentuk kerjasama antara Joint Graduate School of Veterinary Medicine (JGSVM) yang terdiri dari tiga perguruan tinggi di Jepang, yaitu Yamaguchi University, Kagoshima University, dan Tottori University, bersama tiga perguruan tinggi di Indonesia: Universitas Airlangga, Universitas Gajah Mada, dan Institut Pertanian Bogor.
Simposium diikuti oleh sebelas perguruan tinggi yang tergabung dalam Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI). Beberapa pembicara yang dihadirkan antara lain, Prof. Prof Koichi Sato, Prof. Takafumi Osawa, Hiroya Kadokawa, DVM., Ph.D, Tetsuya Yanagida, DVM., Ph.D, Kenta Watanabe, DVM., Ph.D, dan Ai Takano., DVM., PhD.
Selain itu, hadir pula Wakil Rektor III UNAIR, Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D; Ketua AFKHI, Prof. Srihadi Agungpriyono, drh., Ph.D; Dekan FKH UNAIR, Prof. Dr. Pudji Srianto, drh. M.Kes; Wakil Dekan I FKH UNAIR, Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, drh.; serta sebelas Dekan Fakultas Kedokteran Hewan yang tergabung dalam AFKHI.
Tujuan dari adanya simposium ini adalah untuk mengembangkan program pelatihan untuk peneliti veteriner di tingkat nasional maupun global yang berbasis pada pendidikan kedokteran hewan dan sistem penelitian Jepang dan Indonesia. Seperti diketahui, AJIVE merupakan program kerjasama antara Indonesia dan Jepang untuk mengembangkan mutu SDM di bidang pendidikan dan penelitian veteriner.
“Ini merupakan kerjasama kami di bidang pendidikan dan penelitian. Semoga melalui kegiatan ini, kami mendapat pengalaman dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar Prof. Agung, selaku Ketua AFKHI yang turut hadir menjadi pembicara dalam sesi diskusi.
Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Amin Alamsjah dalam sambutannya.
“Semoga simposium ini menyediakan forum bagi akademisi dan peneliti untuk merefleksikan masalah saat ini, tantangan, peluang, dan berbagi penelitian dan praktik inovatif terbaru dalam pendidikan kedokteran hewan,” tutur Prof. Amin.
Beberapa program dari AJIVE diantaranya, membentuk program pelatihan peneliti internasional muda dalam kedokteran hewan, membentuk program berstandar pendidikan hewan Asia berdasarkan sistem pendidikan berbasis standar mutu internasional (EU) dan mengembangkan sistem pendidikan penelitian kedokteran hewan internasional. Kesempatan ini sekaligus digunakan sebagai ajang pertemuan para ahli veteriner dari Jepang dan Indonesia untuk mendiskusikan beberapa rencana kerja dan keberlangsungan AJIVE ke depan.
Penulis: Zanna Afia Deswari
Editor: Nuri Hermawan